Harlah PKB: Testimoni Reflektif Gus Yaqut untuk PKB
Berita Baru, Surabaya – Foto-foto lawas itu diunggah oleh KH. Yaqut Cholil Qoumas di Hari Ulang Tahun Partai Kebangkitan Bangsa yang ke 25 tahun. Tak hanya foto, di takarir gambar ia juga menuliskan beberapa testimoni dan catatan reflektif untuk partai yang membesarkannya tersebut di akun Instagram pribadinya, Minggu (23/7/2023).
Menteri Agama ini mula-mula menuliskan tentang PKB yang ia kenal. Dalam pengakuannya tersebut, pria yang biasa disapa Gus Yaqut ini mengaku mengenal baik partai yang didirikan KH Abdurrahman Wahid itu, bahkan sejak partai ini dideklarasikan tahun 1998.
Gus Yaqut menyatakan bahwa PKB digagas sebagai sebuah kebutuhan saluran aspirasi politik warga NU demi bangsa, negara, dan agama. Menurut Gus Yaqut, sebelum dideklarasikan sebagai partai politik, PKB diserahkan kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk disempurnakan pengorganisasiannya. Setelah dianggap layak, barulah PKB diresmikan pada 23 Juli 1998.
“Selamat ulang tahun PKB-ku..Aku mengenalmu dengan baik bahkan sejak kau belum lahir.
Digagas sebagai sebuah kebutuhan saluran aspirasi politik warga NU, demi Bangsa, Negara dan Agama yang kemudian diserahkan kepada PBNU untuk disempurnakan pengorganisasiannya dan kemudian dideklarasikan,” tulis Gus Yaqut.
Anggota DPR RI 2014-2019 ini menambahkan, di usia PKB yang ke 25 tahun sudah banyak catatan sejarah yang dilukis. Begitu pula dengan lika liku perjalanan PKB yang disebutnya sebagai terang dan gelap. Gus Yaqut kemudian menuliskan bahwa puncak kejayaan PKB yakni ketika KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) terpilih menjadi Presiden RI tahun 1999-2001.
Terpilihnya presiden dari PKB, merupakan sejarah yang belum terulang hingga saat ini. Bahkan mungkin, lanjut Gus Yaqut, pada pemilu 2024 mendatang. Demikian pula terkait masa surut, PKB sudah melaluinya.
“Pemilu 2009, PKB hanya dipilih oleh sekitar 5% pemilih atau 28 kursi DPR RI. Anjlok dari dua pemilu sebelumnya karena konflik dan Gus Dur yang terkhianati. Trauma yang belum tersembuhkan sampai sekarang meski perolehan PKB di pemilu-pemilu berikutnya berhasil rebound,” kata Gus Yaqut.
Di usianya yang memasuki seperempat abad, seharusnya PKB menjelma menjadi partai yang mampu mendewasakan kader dan gaya politik. PKB tidak selayaknya kekanak-kanakan, apalagi asal bicara yang justru akan merugikan partai. Bagi Gus Yaqut, hal itu merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi agar PKB menjadi partai pemenang, selain kader yang dijadikan sebagai tumpuan utama.
“Hari ini PKB memasuki tahun ke 25. Seperempat abad yang semestinya mendewasakan kader dan gaya berpolitiknya. Tidak lagi kekanak-kanakan dan asal bicara yang justru merugikan partai. Syarat mutlak yang harus dipenuhi untuk menjadi pemenang, setelah menjadikan kader sebagai tumpuan utama. Tanpa melalui jalur naturalisasi dan join jabatan,” pungkasnya.
Meskipun demikian, Gus Yaqut optimis PKB mampu menjadi partai yang memiliki kader dan gaya politik yang dewasa. Hanya saja, perlu meningkatkan integritas, menambah wawasan, terbuka, memberi-menerima pandangan serta menjaga hubungan baik dengan PBNU.
“PKB pasti bisa! Hanya perlu lebih berintegritas, terus menambah wawasan dan terbuka memberi dan menerima pandangan. Eh, satu lagi, jaga hubungan baik dengan PBNU dan para kyai. Setajam apapun perbedaannya,” tuturnya.
“Selamat Harlah PKB! Maju Tak Gentar Membela yang Benar!,” tutup Gus Yaqut.
Untuk diketahui, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) adalah partai politik berideologi moderat di Indonesia. Partai ini didirikan di Jakarta pada tanggal 23 Juli 1998 bertepatan dengan 29 Rabiul Awal 1419 Hijriyah.
PKB dideklarasikan oleh para kiai-kiai Nahdlatul Ulama, yakni KH Munasir Ali, KH Ilyas Ruhiat, KH Abdurrahman Wahid, KH A. Mustofa Bisri, KH KH Zuhdi Fatkur dan KH A. Muchith Muzadi.