Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Hasil Survei: Banyak yang Tak Puas dengan Kinerja Wapres
Foto: Instagram @kyai_marufamin

Hasil Survei: Banyak yang Tak Puas dengan Kinerja Wapres



Berita Baru, Jakarta – Lembaga Survei Indekstat Indonesia merilis jajak pendapat mengenai kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

Hasilnya, kepuasan terhadap kinerja Jokowi cukup tinggi yakni sebesar 67,9 persen, yang tidak puas sebesar 29,7 persen, dan yang tidak menjawab sebesar 2,4 persen.

Sementara, Ma’ruf Amin mendapat penilaian sebaliknya. Kepuasan terhadap kinerja Ma’ruf hanya sebesar 45,3 persen, yang tidak puas lebih tinggi yakni 48,2 persen, dan 6,5 persen tidak menjawab.

“Bila dibandingkan dengan kepuasan terhadap Jokowi, kepuasan terhadap Ma’ruf Amin cukup rendah,” kata Deputy Executive Director Indekstat Rikola Fedri dalam pemaparan survei di kawasan Jakarta Pusat, Minggu, 6 November.

Kemudian, Indekstat juga mengungkapkan persepsi responden terhadap kinerja pemerintah dalam menghadapi sejumlah masalah.

Penanganan masalah oleh pemerintah yang paling dinilai buruk adalah menjaga stabilitas harga BBM dengan 70 persen responden yang menilai 70,6 persen tidak baik, 26,8 persen menilai baik, dan 2,6 persen tidak menjawab.

Masalah kedua adalah menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok dengan penilaian 62,3 persen menilai tidak baik, 34,9 persen menilai baik, dan 2,6 persen tidak menjawab. Masalah ketiga adalah menjaga stabilitas harga minyak goreng dengan penilaian 52 persen menilai tidak baik, 44,8 persen menilai baik, dan 3,2 persen tidak menjawab.

Dari kondisi ini, Rikola menjelaskan bahwa sektor ekonomi masih menjadi isu prioritas untuk segera ditangani dengan segera karena masyarakat menilai isu ini masih belum tertangani dengan baik.

“Beberapa isu yang muncul sebelumya seperti kenaikan harga bahan pokok (sembako), kenaikan harga BBM, Gas LPG dan
kesulitan lapangan pekerjaan menjadi perhatian masyarakat atas buruknya kinerja pemerintah dalam menangani sektor ekonomi,” urai Rikola.

“Oleh karena itu, sektor ekonomi harus menjadi perhatian khusus dari pemerintah pusat agar stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dapat kembali membaik,” imbuhnya.

Survei ini diselenggarakan pada 10-19 Oktober 2022. Sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak dengan menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error ± 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Wawancara dilakukan secara tatap muka langsung dengan pewawancara yang telah dilatih.

beras