Hasil Survei PS2PM Universitas Trunojoyo Madura, Prabowo-Gibran Rebut Hati Mahasiswa Fisib UTM
Berita Baru, Bangkalan – Pusat Studi Sosiologi dan Pengembangan Masyarakat (PS2PM) Universitas Trunojoyo Madura merilis hasil survei ketertarikan Pemilih pemula kepada pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden.
Survei dilakukan PS2PM dengan menggandeng Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas (UKMF) Riset, Metodologi Survei Pilpres Mahasiswa FISIB dengan Media survei melalui Google Form, dengan Populasi mahasiswa aktif Fakultas Sosial dan Ilmu Budaya di 5 Program Studi (Prodi) dengan Jumlah responden sebanyak 223 mahasiswa.
Survei dilakukan selama Satu Minggu sejak 01 Hingga 7 November 2023. Ketua Pusat Studi Sosiologi dan Pengembangan Masyarakat (PS2PM) Medhy Aginta Hidayat mengatakan, Tujuan survei ingin mengetahui preferensi preferensi politik mahasiswa dan partisipasi politik mereka.
Sebab, selama ini belum ada survei yang spesifik menyasar mahasiswa.
“karena mahasiswa akan menjadi pemilih terbesar generasi milenial, gen z, dan sangat potensial memberikan suara, jadi sekali lagi kami ingin memulai dengan cara yang sangat sederhana dari tiga nama yang ada,” kata Medhy.
Dari hasil survei yang PS2PM lakukan, mahasiswa Fisib UTM cenderung memilih pasangan Prabowo-Gibran diurutan pertama dan Anis-Muhaimin diurutkan kedua, serta pasangan Ganjar-Mahfud Md diurutkan ketiga.
“pasangan Prabowo- lebih dominan, kontras perbandinganya dengan yang lain,” imbuhnya.
Karena baru dilakukan dengan cara sederhana, Mahasiswa FISIb tidak dapat memberikan alasan kenapa lebih tertarik kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden.
“Sayangnya kami tidak memberikan alasan kenapa mereka memilih, karena ini masih proses belajar.
Nah ini menjadi menarik kalau nanti kita follow up dengan diskusi, karena ini universitas trunojoyo Madura, ada Mahfid Md yang juga berasal dari Madura, tetapi itu ternyata tidak berdampak signifikan,” tuturnya.
Dari Survei sederhana itu, ia akan mencoba kembali survei dengan pengembangan yang lebih kompleks.
“Mungkin nanti akan kita kembangkan, baik dari jumlah responden atau metode survei nya,” tutupnya.