HISKI Audiensi dengan Kepala BRIN, Bahas Riset Dasar Sastra dan Akuisisi Publikasi
Berita Baru, Jakarta – Himpunan Sarjana-Kesusastraan Indonesia (HISKI) selenggarakan audiensi dengan Kepala BRIN, Selasa (4/02/2025). Rombongan HISKI yang hadir Prof. Dr. Novi Anoegrajekti, M.Hum., Dr. Venus Khasanah, M.Pd., Ferry Kurniawan, M.Pd., Sudartomo Macaryus, M.Hum., Syaiful Bahri Lubis, M.A., Ahmad Supena, M.A., dan M. Natsir Amir, M.Pd.
Rombongan diterima oleh Kepala BRIN, Dr. Laksana Tri Handoko, M.Sc., Dr. Herry Yogaswara, M.A., Edy Giri Rachman Putra, Ph.D., Dr. Yulwan Hendry Purba, Dr. Sastri Sunarti, M.Hum., Dra. Ade Mulyanah, M.Hum., Dr. Besse Darmawati, M.Pd., dan Dr. Dharma Satrya H.D., M.A.
HISKI lakukan audiensi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Sebelumnya HISKI telah melakukan kerja sama peluncuran dan diskusi tiga buku pada 20 Desember 2022. Tiga buku yang dimaksud adalah Sastra Pariwisata (2020), Sastra Rempah (2021), dan Sastra Maritim (2022).
“Pada tanggal 23 April 2024 HISKI kembali meluncurkan buku Sastra Horor yang dilanjutkan diskusi dengan menghadirkan narasumber dari kalangan akademisi dan praktisi film horor, aktor, sutradara, produser, dan pemerhati,” jelas Novi Anoegrajekti.
Disampaikan oleh Ketua Umum HISKI, Novi Anoegrajekti bahwa HISKI Komisariat yang tersebar dari Aceh sampai Papua berpotensi bekerja sama dengan BRIN yang berada di daerah dan Dewan Riset Daerah.
“Kerja sama lainnya dalam bidang riset, publikasi, pemanfaatan data BRIN, dan diseminasi hasil riset agar tersebar dan berpeluang dilanjutkan, dievaluasi, dikritisi, dan diimplementasikan,” ujar Ketua Umum HISKI.
Kerja Sama BRIN dengan HISKI
Merespons paparan kegiatan dan program HISKI, Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko menyampaikan bahwa BRIN telah menggali, mengeksplorasi, dan mengakuisisi pengetahuan lokal dalam format audio-visual.
HISKI berkompeten untuk menuliskan pengetahuan lokal atau local wisdom dalam bentuk buku agar dapat tersimpan, dapat diwariskan, dan dikembangkan secara lintas generasi.
“Pengetahuan lokal yang diwariskan secara turun-temurun dan yang baru perlu segera diteliti selagi penutur masih dapat sebagai informan,” ujar Handoko.
Sastri Sunarti menambahkan bahwa fokus risetnya hingga saat ini masih pada manuskrip. Hasil riset berpotensi menjadi basis pengembangan pariwisata, seperti yang terjadi pada film Laskah Pelangi. Dengan demikian perlu dikembangkan Story Teling yang menjadi daya tarik wisatawan untuk dikenang dan dirindukan untuk kembali hadir.
Edy Giri Rachman Putra masing-masing bidang telah memiliki rumah tersendiri. Hal tersebut dikuatkan pernyataan Hery Yogaswara dari Organisasi Riset Arkeologi, Bahasa, dan Sastra.
“Saat ini yang cenderung kurang diminati adalah riset dasar, khususnya pengembangan teori dan metode penelitian sastra,” ujar Herry Yogaswara. Disampaikan juga bahwa HISKI berkepentingan dalam menaikkan riset teori dan metode penelitian sastra.
Sementara itu, Ade Mulyanah yang memfokuskan pada riset sastra, saat ini masih berjuang menyediakan data raya dalam bidang kesusastraan. Korpus data yang dibangun pada gilirannya berpotensi membantu para peneliti utamanya yang berminat mengembangkan teori dan metode.
Hingga selesai dialog, suasana terjaga tetap cair dan diwarnai dengan canda serta tawa yang mengesankan dan menginspirasi. Peluang sudah dibuka oleh Tim HISKI, semua berpotensi dan berpeluang ikut ambil bagian dalam penelitian, publikasi, diseminasi, dan beragam kegiatan ilmiah dalam bidang kesusastraan.