
HISKI Lakukan Audiensi dengan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa di Kantor Badan Bahasa Jalan Daksinapati Barat IV Rawamangun Jakarta Timur
Berita Baru, Jakarta – Himpunan Sarjana-Kesusastraan Indonesia (HISKI) usai lakukan audiensi dengan Badan Bahasa, Kamis (23/01/2025). Audiensi berlangsung di Aula Sasadu, Gedung M. Tabrani, Badan Bahasa.
Acara diawali pengantar yang disampaikan oleh Sekretaris Badan Bahasa, Dr. Ganjar Harimansyah, M.Pd. Ia berharap agar HISKI dapat menyampaikan program-program yang berpotensi dikolaborasikan dengan program Badan Bahasa, demikian juga sebaliknya.
Disampaikan oleh Ganjar Harimansyah, “Sebagai contoh peringatan seratus tahun A.A. Navis, kegiatan yang di daerah belum disokong oleh HISKI yang ada di daerah-daerah”. Oleh karena itu, “Ke depan, keterlibatan HISKI dilaksanakan mulai hulu sampai hilir,” harap Ganjar.

Ketua Umum HISKI, Prof Dr. Novi Anoegrajekti, M.Hum. dalam sambutannya menyampaikan harapan agar kerja sama HISKI dengan Badan Bahasa terus dapat ditingkatkan. Pengurus HISKI yang ikut audiensi, yaitu Prof. Manneke Budiman, M.A., Ph.D., Dr. Sastri Sunarti, M.Hum., Syaiful Bahri Lubis, M.A., Dr. Venus Khasanah, M.Pd., Erfi Firmansyah, M.A., Dr. Besse Darmawati, M.Pd., Aulia Rahmawati, M.Pd., Ferry Kurniawan, M.Pd., Natsir, M.Pd., dan Anisa, S.Pd.
Terdapat enam belas program HISKI yang dapat dikelompokkan menjadi enam, yaitu (1) publikasi ilmiah, (2) kerja sama, (3) pertemuan ilmiah, (4) pendidikan sastra di sekolah, (5) penghargaan sastra, dan (6) peningkatan kuantitas dan kualitas karya sastra. “Program kerja tersebut telah melalui seleksi dan dipertimbangkan dalam pertemuan pengurus pusat dan para ketua HISKI komisariat,” ujar Novi Anoegrajekti.
Program Badan Bahasa

Kepala Badan Bahasa, Bapak Hafidz Muksin dalam sambutannya menyampaikan bahwa Badan Bahasa adalah lembaga yang harus bermitra seperti halnya dengan HISKI.
“Badan Bahasa sekarang tidak bisa fokus pada peneliti karena ada banyak peneliti yang awalnya berada di Badan Bahasa kini harus terpecah dan di bagi menjadi dua dengan BRIN,” ungkap Hafidz Muksin.
Disampaikan juga bahwa Badan Bahasa memiliki fasilitas dan program yang dapat disinkronkan dengan program HISKI. Fasilitas ruang pertemuan dan panggung pertunjukan dapat digunakan oleh sanggar dan komunitas. Program peningkatan pembelajaran bidang kebahasaan dan kesastraan, bengkel sastra, pengadaan buku sastra terpilih, penyediaan buku cetak oleh kementerian, lomba sastra, penyediaan buku bacaan anak, menduniakan sastra Indonesia, fasilitasi/advokasi bahasa dan sastra, dan Banpem untuk pegiat dan pelestari bahasa daerah.
Dora Amalia menyampaikan terima kasih kepada HISKI yang telah berjuang untuk sastra Indonesia dan menyampaikan peran Pusbanglin yang berperan dalam fasilitasi dan edukasi Bahasa serta memberi bimbingan secara teknis.
“Semoga HISKI dapat melakukan kerja sama untuk membantu memajukan kesusastraan Indonesia,” harap Dora.

Imam Budi Utomo, Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra menyampaikan bahwa HISKI adalah Mitra Badan Bahasa yang memiliki peran penting untuk kemajuan kesusastraan Indonesia. Oleh karena itu, HISKI harus menghasilkan kebaharuan dalam setiap kegiatan dalam bidang kesastraan.
“Salah satu cara untuk memajukan kesusastraan Indonesia adalah dengan menyejahterakan para sastrawannya,” ungkap Imam.
Iwa Lukmana menginformasikan bahwa fasilitas berupa bangunan Badan Bahasa yang baru menggunakan perbandingan 60% publik dan 40% kantor.
“Fasilitas umum yang dimiliki Badan Bahasa dapat digunakan secara bersama-sama,” ujar Iwa.
Oleh karena itu, HISKI dapat dan boleh menggunakan fasilitas tersebut, apalagi demi kemajuan kesusastraan Indonesia.
