Imaji Sociopreneur Gelar Festival Potensi Desa
Berita Baru, Jember – Suasana di Balai Desa Bagon, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Jawa Timur pada Minggu (13/02) sekitar pukul 07.30 WIB tampak begitu riuh. Ada puluhan orang yang berlalu lalang di halaman dan jalan depan balai desa. Di sisi utara dan timur halaman, berderet memanjang 18 tenda dan stand Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mulai dari kuliner hingga kerajinan tangan yang dihasilkan oleh masyarakat desa.
Tak lama berselang, anak-anak dari berbagai TK dan PAUD di sekitar desa mulai berdatangan menuju pendopo balai desa lengkap dengan berbagai kostum yang unik. Pagi itu, mereka akan mengikuti lomba tari anak-anak sebagai bagian dari kegiatan Grand Launching program ALP Village bertajuk Festival Potensi Desa yang diselenggarakan oleh Imaji Sociopreneur, PT. Universal Tempu Rejo, Yayasan Mimpi Indonesia, dan Pemerintah Desa Bagon.
Selain lomba tari, ada pula lomba fashion show untuk anak-anak SD dan MI. Yang unik, semua kostum yang dikenakan peserta merupakan hasil daur ulang berbagai sampah. Moch. Musta’Anul Khusni (28), direktur Imaji Sociopreneur menjelaskan, lomba tari, fashion show, dan gelaran produk UMKM yang dihasilkan masyarakat desa dalam kegiatan itu merepresentasikan program pemberdayaan dan pendampingan yang diupayakan pihaknya sejak 2021.
“Ada tiga sektor yang menjadi fokus kami, yakni lingkungan melalui pendirian bank sampah, ekonomi melalui pemberdayaan UMKM lokal, dan pendidikan lewat akses pendidikan minat dan bakat,” ujarnya.
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Anul ini menambahkan, menggali dan mengembangkan potensi desa mesti dilakukan secara bersama-sama. Untuk itulah, menurutnya, Festival Potensi Desa juga menjadi ajang untuk mengenalkan diri sekaligus mengajak lebih banyak masyarakat untuk terlibat bersama pihaknya.
“Sejalan dengan namanya, yakni Festival Potensi Desa, kami ingin menunjukkan bahwa sebenarnya Desa Bagon memiliki ciri khas dan potensi luar biasa, mulai dari SDM hingga ekonominya. Sekaligus agar masyarakat percaya diri dengan potensi yang dimiliki oleh wilayahnya sendiri,” tambahnya.
Ia pun berharap Festival Potensi Desa juga dapat membantu para pelaku UMKM lokal untuk bangkit sehingga mampu menciptakan kemandirian desa ke depannya.
“Sangat mungkin apabila potensi SDA, SDM, dan ekonominya dikembangkan bersama-sama Desa Bagon akan lebih mandiri ke depannya,” terangnya.
Sementara itu, Ilbanatuzzahro (24), pelaku UMKM yang turut membuka stand pada hari itu mengapresiasi kegiatan Festival Potensi Desa. Menurutnya, kegiatan ini dapat menjadi stimulus untuk membangkitkan UMKM lokal di masa pandemi.
“Pandemi kan bukan hanya menyerang kesehatan, tapi juga ekonomi. Mau gerak jadi lebih sulit. Jadi bersyukur ada kegiatan ini,” katanya.
Apresiasi juga datang dari Kepala Desa Bagon Ahmad Kholili. Senada dengan Anul, ia pun mengamini diperlukan kerja sama berbagai pihak untuk mengembangkan potensi dan kekayaan yang ada di desanya. Utamanya, untuk menanggulangi dampak sosial ekonomi pandemi COVID-19.
“Sekarang ini kolaborasi menjadi kunci buat survive dan berkembang. Saya melihat semangat dan ide-ide baru yang dimiliki anak-anak muda di Imaji Sociopreneur sangat bagus dan patut diapresiasi,” ujarnya. Ia pun berharap kolaborasi bersama ini dapat memberikan manfaat lebih besar kepada masyarakat di desa. (*)