Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Ingka Rosita, Mahasiswa KKN BTV 3 UNEJ Manfaatkan Limbah Jadi Tas Kekinian

Ingka Rosita, Mahasiswa KKN BTV 3 UNEJ Manfaatkan Limbah Jadi Tas Kekinian



Berita Baru Jatim, Bondowoso – Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat. Tahun ini UNEJ kembali mengadakan kegiatan KKN BTV, KKN UNEJ BTV III ini selayaknya program pada tahun sebelumnya yang dilaksanakan di kampung halaman mahasiswa masing-masing (Back To Village). Kegiatan tersebut dilakukan sebagai salah satu tindakan mendukung pemerintah dalam memutus rantai penyebaran Covid-19 yang sudah menyebar luas sejak akhir tahun 2019.

Ingka Rosita sebagai salah satu peserta KKN BTV 3 mahasiswa dari Manajemen, FEB Universitas Jember memilih desa Jatisari, Kecamatan Wringin, Kabupaten Bondowoso , Provinsi Jawa Timur sebagai sasaran. Pemilihan sasaran tersebut karena masyarakat desa Jatisari rata-rata hanya lulusan SD dan SMP. Pemudi yang ada di desa Jatisari, lanjut Rosita rata-rata menikah di usia muda setelah lulus pendidikan dasar. Selain itu, saat ini juga banyak pemuda-pemudi yang tidak bekerja setelah lulus sekolah sehingga menambah jumlah pengangguran.

“Sasaran ini saya pilih karena tingkat pendapatan masyarakat desa Jatisari juga masih tergolong rendah. Hal tersebut dikarenakan hanya sedikit masyarakat yang memiliki usaha kecil menengah. Banyaknya ibu rumah tangga dan remaja putus sekolah desa Jatisari yang masih menganggur dan hanya mengandalkan pendapatan dari kerajinan besek ikan yang tidak menentu,” ungkap Ingka mahasiswa KKN BTV 3.

“Berdasarkan penuturan para pengrajin besek ikan, pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan besek ikan belum mampu menambah pendapatan keluarga. Hal ini dikarenakan, bahan utama pembuatan besek ikan yaitu bambu, masih harus membeli ke pemasok bambu dari luar daerah sehingga harganya cukup mahal dan mendapat keuntungan yang sedikit. Keterbatasan keterampilan dan pengetahuan membuat masyarakat hanya bergantung pada kerajinan tersebut meskipun pendapatan yang diperoleh sangat kecil. Rata-rata ijazah terakhir masyarakat desa Jatisari yang hanya tamatan SD/SMP membuatnya sulit mendapatkan pekerjaan yang layak di era modern ini,” lanjutnya.

Kondisi pandemi Covid-19 dan PPKM mengharuskan masyarakat melakukan aktivitas dari rumah dan menghindari keramaian. Hal ini berdampak pada beberapa sektor mulai dari pendidikan hingga perekonomian pada masyarakat Desa Jatisari. Salah satu dampak akibat pandemi Covid-19 yaitu terjadinya penurunan pendapatan di UMKM Jahit Sugito.
“sasaran ini saya pilih untuk mengurangi permasalahan yang mempunyai potensi untuk berkembang” ungkapnya.

“Pendapatan menurun tidak hanya dirasakan oleh UMKM, melainkan banyak masyarakat yang bekerja di industri terkait kehilangan pekerjaan dikarena mendapatkan pembatasan jumlah pekerja,” kata Ingka kepada Beritabaru.co
Ingka Rosita berinisatif untuk membantu memberikan inovasi terkait pemanfaatannya limbah kain yang kian menumpuk. Ingka didampingi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) berinisiatif menciptakannya produk berupa Tas dari kain perca.

“Membuat Tas yang modern dan mempunyai nilai jual di Pasaran, tentunya mempertimbangkan desain yang menarik”
Ingka menjelaskan guna pemenuhan jangkauan pemasaran produk, maka akan menggunakan strategi pemasaran secara online maupun offline. Strategi pemasaran yang luas diharapkan mampu menstabilkan perekonomian masyarakat Desa Jatisari, Kecamatan Wringin, Kabupaten Bondowoso, Provinsi Jawa Timur.

beras