Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Jalan Menuju Kenangan



1/
Ning, perjalananku begitu panjang menuju senja terakhir

dimana burung-burung mengabadikan kicaunya

konon senja itu berasal dari darah penyair yang dibunuh sunyinya sendiri

Ajari aku terbang agar lebih cepat sampai

tak ada salahnya jadi burung dengan mata lepas

memandangi kota-kota dan hutan-hutan mati

Ketika nanti tubuhku pandai melayang-layang

Jangan cemas perihal mimpiku yang terlampau tinggi 

bukankah setiap detak kita senantiasa mengendalikan angin? 

Ning, jangan risau perihal jarak–

ingatlah daun-daun yang gugur dari ranting kerap mengisyaratkan usia: 

2/
Gus, jika itu adalah pilihan takdirmu, pergilah menjumpai senja

Bahwa tanah yang merindukan nasibnya, mengembalikan lagi walau bentuk tak sama

bukankah mega-mega merahnya adalah tempias warna bibirku juga 

bahkan kau selalu membanding-bandingkan antara gincu dan darah itu

Sebelum fajar menyingsing mendahului mimpimu

temui aku di tempat paling sunyi  yang konon ruang peristirahatan puisi-puisi.

Bukankah setiap malam engkau melihatku menyulam cinta dengan benang-benang doa 

yang ujung jarumnya meruncing tajam bahkan melebihi tatapanmu dalam kamar yang padam–

Pun ketahuilah nanti, bagaimana aku pandai mengendalikan angin: 

melucuti bulu-bulu puisi itu dan memindahkan ke punggungmu

lalu jadilah kau burung yang lesat menembus apapun bahkan senja sekalipun

Gus, perjalananmu sungguh panjang, jika nanti kau abadi di sana 

jangan ragu mericau, sebab suaramu mampu memecah jarak, 

melebihi bising kota, dan menghidupkan hutan-hutan mati

Disini senyumku akan menjelma apa saja dan wanginya meruap kemana-mana

biarkan daun-daun yang gugur dalam keringnya menyimpan cinta dan kenangan kita

  • Mubharok Irfan adalah nama pena dari Irfan Mubarok. Jember, 18 Juni 1999. Kelahirannya bersamaan dengan hari raya senja dan cakrawala menerakan warna nirmala. Tepat ketika bibir kemarau melabuhkan kecup di daun-daun tembakau. Sebagai lelaki berdada ladang menampung udara yang melandai dari gunung. Nafasnya menyambung tasbih burung. Alumnus Pondok Pesantren Nurul Jadid. Kuliah di Universitas Muhammadiyah Malang. Aktif di Komunitas Sastra Titik Koma dan Komunitas Pena Matsnawi. Karya-karyanya sebagian dimuat dalam antologi bersama: Oase Pustaka 2017, Poetry Publisher 2018, Kumpulan Sajak Penyair ASEAN-2 2018. Sebagian juga terkumpul di media online. Penulis bisa dihubungi melalui E-mail: [email protected] – Instagram: @mubharokirfan – Facebook: Mubharok Irfan – WhatsApp: 0852 5245 2261

beras