Jelang Kualifikasi Piala Asia U-23, Timnas Indonesia Hadapi Cuaca Dingin di Tajikistan

Berita Baru, Olahraga – Jelang pertandingan kualifikasi Piala Asia U-23 2022, Timnas Indonesia menghadapi situasi tidak ideal saat melawan Australia yang berlangsung di Tajikistan.

Timnas tinggal melawan Australia, yang satu di Grup H dikarenakan Brunei Darussalam dengan China mengundurkan diri dibabak kualifikasi dengan beralasan pandemi Covid-19 yang masih mengkhawatirkan.

Keputusan kedua negara itu memilih mundur, membuat hanya pemuncak Grup G yang akan lolos di putaran final tanpa ada status runner-up dari grup tersebut.

Padahal ada empat tim yang bisa lolos ke Uzbekistan 2022 lewat status runner-up terbaik di babak kualifikasi.

Shin Tae Yong Pelatih Timnas U-23 mengatakan situasi tidak ideal bagi timnya untuk lolos ke putaran final Piala Asia 2022 mendatang menjadi kurang.

“Situasi yang tidak ideal untuk kami karena mundurnya Brunei dan China. Apalagi hanya posisi pertama saja di grup ini yang akan lolos ke putaran final Piala AFC U-23 2022,” kata Shin di laman PSSI.

Hal jadi permasalahan, suhu rendah di Tajikistan membuat Timnas sedikit kesulitan dengan persiapan.

Dikutip dari laman Climates Travel, suhu udara di Tajikistan rata-rata 14,5 derajat celcius di bulan Oktober dan bisa mencapai diangka 8 derajat.

PSSI mengungkapkan suhu di Dushanbe, Tajikistan, antara 13 hingga 16 derajat celsius pada siang hari dan paginya suhu sekitar 4 hingga 7 derajat celsius.

Dalam kondisi tersebut, Shin meminta kepada pemain Timnas untuk cepat beradaptasi. Sebagai pemain dari negara tropis, siuhu yang dingin kerap menjadi rintangan bagi pemain untuk tampil optimal.

“Saat ini suhu udara bagi kami belum terlalu dingin. Namun saat pertandingan nanti pasti lebih dingin. Pemain harus bisa melawan cuaca dingin,” jelas pelatih asal Korea Selatan ini.

“Hari ini (Kamis, 14/10) latihan pemulihan agar cepat menghilangkan kelelahan. Mulai hari Jumat (15/10) kami sudah melakukan latihan seperti biasa,” pungkas Shin Tae.