Jelang Muktamar NU di Lampung, Cucu Kiai Wahab Hasbullah Imbau Jauhi Pertikaian di Ruang Publik
Berita Baru Jatim, Surabaya – Menjelang Muktamar NU ke 34 di Lampung, PW GP Ansor Jawa Timur merespon berkait dengan sejumlah manuver isu dan opini yang mengarah pada polarisasi di tubuh Nahdlatul Ulama.
Melalui Ketua PW GP Ansor Jawa Timur Syafiq Syauqi, organisasi anak muda NU yang menjadi poros isu gerakan dan gagasan itu memberikan beberapa catatan kritis atas situasi jelang Muktamar.
Cucu Kiai Wahab Hasbullah itu menyebut bahwa PW GP Ansor Jatim mengimbau agar semua pihak untuk menjauhi narasi pertikaian di muka publik.
Gus Syafiq sapaan akrab Ketua PW GP Ansor Jawa Timur menilai bahwa membawa isu atau perselisihan Muktamar di ruang publik adalah sesuatu yang menurutnya tidak produktif dan mendelegitimasi kesakralan NU.
“Muktamar NU adalah Forum tertinggi Ulama NU, ini forumnya ulama bukan forum publik, terlebih di era sosial media seperti saat ini adalah menjadi kontraproduktif bahkan meruntuhkan marwah besar NU jika semua hal terkait perbedaan sikap selalu diamplifikasi di ruang publik,” ungkapnya, Minggu (28/11).
Dirinya lantas meminta kepada siapapun untuk menahan diri dari perilaku dan gerakan narsis yang bertujuan mempengaruhi opini publik.
“Muktamar bukan untuk publik, jadi jangan lakukan dan jangan samakan cara gerak tim pemenangan dengan kontestasi Pemilu. Naif dan sangat disayangkan, seolah menyeret publik dalam skenario untuk melakukan polarisasi di tubuh NU, hati-hati”,imbuhnya
Diketahui bahwa serangkaian manuver liar jelang Muktamar seperti demo kepada Rois Am adalah indikasi bahwa proses kontestasi dilakukan dengan tidak sehat.
“Kita menyesalkan ada manuver dan gerakan itu, sangat kita sesalkan. Tapi, kita juga membaca secara cover both side bahwa kesemuanya adalah akibat terlalu liarnya penggunaan strategi pemenangan sidiluar tradisi Muktamar selama ini. Iya ini akhirnya mirip kontestasi politik bukan muktamar,” terangnya.
Untuk itu dirinya menghimbau kepada seluruh kader Ansor khususnya di Jawa Timur untuk tidak ikut terbawa arus polarisasi.
“Kader Ansor Jatim khususnya kami minta untuk tetap satu komando, bahwa forum muktamar adalah forum ulama bukan forumnya Ansor. Tapi yang jelas kita juga sampaikan kepada semua pihak untuk cukup dan sudahi cara main yang tidak mendidik dan jauh dari akhlaq santri,” tandasnya.