Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Politika Research & Consulting (PRC)
Foto: Politika Research & Consulting (PRC)

Jelang Pilkada Jember, Elektabilitas Faida-Vian Unggul Tipis dari Hendy-Firjaun



Berita Baru Jatim, Jember — Pesta demokrasi pemilihan Bupati Jember akan dilaksanakan pada Rabu, 9 Desember 2020 mendatang. Terdapat 270 daerah yang akan melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak tahun 2020. Kontestasi Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Kabupaten Jember 2020 akan berlangsung ketat. Hal ini didasarkan pada hasil survei Politika Reseach & Consulting (PRC). PRC menjaring aspirasi publik menjelang Pilbup Kabupaten Jember melalui survei, yang dilaksanakan pada 26 November 2020 hingga 2 Desember 2020.

Dalam rilis yang diterima oleh redaktur Berita Baru Jatim pada Sabtu (5/12/2020), survei yang dilaksanakan oleh PRC menggunakan sampel 500 responden yang tersebar secara proporsional di 31 kecamatan. Selanjutnya, terdapat 50 desa yang terpilih secara acak sebagai basis survei. Survei menggunakan metode multi-stage random sampling, dengan Confidence Level sebesar 95 persen.

Adapun rentang Margin of Error (MoE) dalam survei PRC adalah sebesar 4,5 persen. “Guna memastikan kualitas survei, dilakukan supervisi secara berlapis melalui Koordinator Lapangan (Korlap) dan Supervisor, serta dilakukan Respondents Check sebesar 20 persen dari total responden,” kata Manager Program PRC Arif Prio Wicaksono, dalam konferensi pers, Sabtu (5/12/2020).

Hasil survei PRC menunjukkan bahwa Pilbup Kabupaten Jember 2020 mendatang akan berlangsung ketat. Direktur Riset PRC, Miftahul Munir menuturkan, pihaknya melakukan uji elektabilitas dengan mengajukan 2 (dua) pertanyaan kunci. “Pertama top of mind dan kedua closed option. Hasilnya Pilbup Kabupaten Jember akan berlangsung ketat, dan peluang lahirnya pemimpin baru Jember sangat terbuka,” katanya.

Pada uji pertanyaan terbuka elektabilitas (top of mind) petahana Faida – Dwi Arya Nugraha Oktavianto (Faida-Vian) memperoleh suara 31,8 persen. Kemudian, kandidat dengan slogan “Wes Wayahe Mbenahi Jember” pasangan Hendy Siswanto-Balya Firjaun Barlaman (Hendy-Gus Firjaun) mendapatkan 30,4 persen. Terakhir, kandidat dengan nomor urut 3, Abdussalam-Ifan Ariadna Wijaya (Salam-Ifan) hanya memperoleh 11,4 persen. Sisanya (26,4 persen) responden masih belum atau tidak menentukan pilihan.

Responden yang menyatakan Tidak Tahu atau Tidak Menjawab (TT/TM) terbagi menjadi dua kategori besar. Pertama adalah mereka yang dominan menjawab rahasia, utamanya dari kalangan responden berlatar belakang Pegawai Negeri Sipil (PNS). Kedua, yaitu mereka yang memang merupakan undicided voters itu sendiri. Elektabilitas pasangan calon Pilbup Jember dengan pertanyaan tertutup (closed option) juga menunjukkan hasil yang ketat. Pasangan Faida-Vian mendapatkan 35,6 persen, diikuti oleh pasangan Hendy-Gus Firjaun dengan 35,2 persen. Terakhir pasangan Salam-Ifan dengan 12,6 persen. Ada 16,6 persen responden yang masih belum atau tidak menentukan pilihan.

Selain itu, terkait kemantapan pilihan terhadap pasangan calon, data menunjukkan masih besar kemungkinan responden merubah pilihannya. Ada 34,6 persen responden yang menyatakan masih mungkin berubah pilihannya. Namun juga terdapat 55,2 persen yang menyatakan pilihannya sudah tetap atau mantap. “Berdasarakan hasil data survei kami (PRC), dengan selisih hanya 0,6 persen sampai dengan 1,4 persen, baik inkumben (Faida-Vian) maupun penantang (Hendy-Gus Firjaun) sama-sama memiliki peluang yang besar,” kata Miftahul Munir.

Kunci kemenangan terletak pada kemampuan masing-masing pasangan calon untuk memobilisasi pemilih ke Tempat Pemungutan Suara (TPS), dan kemampuan untuk meyakinkan swing voters dan undecided voters untuk memilih. “Kemenangan ditentukan oleh kemampuan tim sukses masing-masing pasangan calon membangun narasi isu pada kategori pemilih non-militan agar tetap bersamanya hingga hari pencoblosan. Kunci selanjutnya adalah kemampuan masing-masing tim sukses memobilisir massa pendukung ke TPS,” kata Arif.

Pertarungan ketat, juga tersaji berdasarkan hasil uji cross-tabulation (elektabilitas dengan Daerah Pemilihan / Dapil). Terjadi pertarungan ketat pada basis pemilihan berdasarakan Dapil, pertarungan memperebutkan basis pemilih di Dapil akan memiliki peran penting. Petahana sementara ini, unggul di 3 Dapil, yaitu 2, 5, dan 6. Di sisi lain, Paslon Hendy – Gus Firjaun unggul di 3 Dapil lainnya, meliputi Dapil 1, 3, dan 4.

Selayaknya pesta rakyat, Pilbup Jember 2020 diharapkan mampu menarik partisipasi masyarakat secara luas. Namun tetap dalam koridor protokol kesehatan, karena pandemi Covid-19 masih menjadi ancaman yang serius. Peran dari pelaksana Pilbup, baik Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) maupun Badan Pengawas Pemilu Kab. Jember (Bawaslu), dan kelompok kepentingan lainnya, sangat penting untuk tetap menjaga kondusivitas dan protokol kesehatan. Terakhir, Arif berpesan mengingatkan, kunci untuk membangun Jember yang lebih sejahtera dan lebih baik adalah dengan cara menentukan pemimpin Jember 5 (lima) tahun mendatang secara bijak dan rasional. “Mari tentukan pilihan atas dasar hati nurani kita sebagai rakyat,” katanya.

beras