Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Jurnal Arif FIB UNJ Gelar Workshop Putaran Pertama Tim 2

Jurnal Arif FIB UNJ Gelar Workshop Putaran Pertama Tim 2



Berita Baru, Jakarta — Jurnal Arif FBS Universitas Negeri Jakarta bekerja sama dengan HISKI UNJ, kembali adakan pertemuan diskusi dengan tajuk Workshop Tim 2 “Publikasi Menembus Jurnal Internasional Bereputasi Terindeks Scopus” putaran dua pada Sabtu, (07/05) Via Zoom Meeting.

Workshop tersebut sebagai tindak lanjut atau follow up dari acara yang sebelumnya diadakan Jurnal Arif dengan tema yang serupa. Workshop diselenggarakan setiap dua minggu sekali secara berurutan untuk masing-masing kelompok yang berjumlah 10 tim dan diselingi paparan narasumber.

Dalam pengantarnya Dr. Ari Ambarwati, M.Pd. sebagai pewara menjelaskan bahwa pertemuan kali ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan para pembicara memaparkan draf artikel yang akan dipublikasi, khususnya bagi Tim 2.

Tim 2 terdiri atas Prof. Dr. Mohd. Harun (Universitas Syiah Kuala Banda Aceh), Dr. Susi Darihastining (STKIP PGRI Jombang), Dr. Sastri Sunarti, M.Hum. (Badan Riset dan Inovasi Nasional), Mega Febrianisya, M.Pd. (Universitas Djuanda Bogor), dan Sudartomo Macaryus, M.Hum. (Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta), sedangkan yang bertindak sebagai moderator adalah Dr. Wigati Yektiningtyas, M.Hum. dari Universitas Cendrawasih Jayapura.

Pemimpin redaksi Jurnal Arif, Prof. Dr. Novi Anoegrajekti, M.Hum. (Universitas Negeri Jakarta) dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas kesediaan dan kesetiaan peserta workshop yang mengikuti kegiatan “Bincang Arif”.

“Mari kita jadikan forum ini sebagai ajang untuk saling asah, asih, dan asuh demi menghasilkan publikasi pada jurnal internasional bereputasi,” ajak Novi.

Disampaikan juga oleh Novi bahwa pada pertemuan ke-3, tanggal 21 Mei 2022 akan menghadirkan narasumber Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra dari Universitas Udayana untuk memberikan wawasan dan strategi menembus jurnal internasional bereputasi.

“Pengalaman Prof. Darma sebagai penulis artikel dan sebagai reviewer sangat diperlukan untuk menumbuhkan semangat para peserta workshop,” ujar Novi.

Tim 2 kali ini menghadirkan 5 pembicara dengan sebaran dari Aceh sampai Jombang dan dengan pewara dari Malang dan pemandu dari Papua.

Tema yang disajikan juga beragam, mulai dari yang berbasis kelokalan, seperti yang disampaikan Prof. Harun, Sastri Sunarti, dan Sudartomo. Bidang pembelajaran dikemukakan Susi Darihastining dan kreasi yang sudah mengglobal yang menjadi pilihan topik Mega Febrianisya.

Prof. Harun, menyajikan tema “Pengenalan Lingkungan Hidup dalam Nyanyian Anak Etnik Nusantara (Kajian Etnopuitika)”.

Nyanyian anak berpotensi sebagai media edukasi untuk memperkenalkan lingkungan kepada anak. Pengenalan dan pengetahuan mengenai lingkungan berbasis budaya rural agraris memungkinkan anak belajar mengatasi berbagai permasalahan hidup sehari-hari dengan memanfaatkan potensi yang ada di sekitarnya.

“Diksi flora dan fauna merupakan kosa kata penting untuk anak-anak, khususnya dalam kaitannya dengan pengenalan lingkungan hidup,” jelas Harun.

Sastri Sunarti mengangkat tema, “Cerita Asal-Usul Genealogis Etnis Abui, Mentawai, dan Nias: Upaya Legitimasi Sistem Kekuasaan dan Identitas pada Masyarakat Tradisional”.

Cerita asal-usul berkaitan dengan kepemimpinan, penguasaan lahan, dan cara menyelesaikan konflik. Semua itu menjadi penting untuk menjaga harmoni sosial, terutama yang berkaitan dengan permasalahan adat.

Sudartomo mengulas “Lirik Lagu “Sesuatu di Jogja”: Subjektivitas dan Objektivitas Makna”. Lagu bertema kota lazim berkaitan dengan potensi, identitas, dan persepsi secara subjektif. Kota-kota besar dunia juga banyak yang menjadi tema lagu, seperti New York, London, Massachusetts, Mississippi, dan San Fransisco.

Susi Darihastining memilih judul, “Pengembangan Bahan Ajar Menulis Narasi Kreatif melalui E-PUB sebagai Responsif Budaya Lokal di Era Disrupsi” yang merupakan hasil penelitian yang telah dilakukannya selama 2 tahun.

Artikel ini mengupas budaya lokal yang ditransformasikan dalam narasi kreatif berbentuk E-Pub.

“E-Pub adalah format buku digital yang dapat diakses melalui gawai dan memudahkan mahasiswa menulis, utamanya dalam penulisan narasi kreatif,” ujar Susi.

Mega Febrianisya mengangkat judul yang diambil dari bagian disertasi, “Implikasi Ideologi pada Strategi Penerjemahan Budaya Novel Harry Potter ke bahasa Indonesia”.

Penerjemahan karya sastra dari bahasa sumber ke bahasa target cenderung menimbulkan permasalahan yang berkaitan dengan konteks sosial, budaya, dan politik. Oleh karena itu, implikasi ideologi perlu mendapat perhatian dalam proses penerjemahan.

“Saya menautkan konsep umum studi bahasa dan penerjemahan dalam artikel ini,” tukas Mega.

Setelah selesai paparan, acara dilanjutkan dengan diskusi interaktif antar pembicara dan audience. Banyak masukan dan pertanyaan kritis yang muncul untuk memperkaya wawasan dan pembahasan untuk kelima pembicara, seperti yang disampaikan oleh Ari Ambarwati, Agustinus, Rita Inderawati, dan juga respons yang disampaikan melalui chat. Sampai akhir diskusi, ada 33 partisipan yang sekaligus sebagai penulis, mengikuti diskusi interaktif sampai selesai.

Jurnal Arif FIB UNJ Gelar Workshop Putaran Pertama Tim 2

beras