Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Jurnal Arif Gelar Workshop Putaran Satu Bahas Tindaklanjut Menembus Jurnal Terindeks Scopus Tim 3
dok. foto: HISKI UNJ

Jurnal Arif Gelar Workshop Putaran Satu Bahas Tindaklanjut Menembus Jurnal Terindeks Scopus Tim 3



Berita Baru, Jakarta – Jurnal Arif FBS Universitas Negeri Jakarta bekerja sama dengan HISKI UNJ kembali adakan pertemuan diskusi dengan tajuk Workshop ke-4 “Publikasi Menembus Jurnal Terindeks Scopus” putaran satu pada hari Sabtu, (04/06) Via Zoom Meeting.

Workshop tersebut adalah tindaklanjut atau follow up dari acara yang sebelumnya yang diadakan Jurnal Arif dengan tema yang serupa. Kegiatan diselenggarakan setiap dua minggu sekali ini telah berlangsung empat kali. Secara berurutan untuk masing-masing kelompok yang berjumlah 10 tim dan hari ini menghadirkan para pembicara dari Tim 3.

Dalam pengantarnya, Prof. Dr. Novi Anoegrajekti, M.Hum., sebagai koordinator, menjelaskan bahwa workshop ini bertepatan dengan peringatan Hari Lahir Pancasila.  “Semoga workshop ini memberi kesempatan para penulis menimba ilmu, pengalaman memublikasi, dan pengalaman mereview artikel di jurnal internasional bereputasi,” ujarnya.

Novi juga menambahkan bahwa hampir sebagian besar artikel yang dipaparkan bertema kelokalan, tradisi, dan pendidikan. “Mari kita bersemangat untuk menerbitkan artikel-artikel tersebut, dan tema-tema yang dibawa dapat berkembang,” tambahnya.

Sebagai pemimpin redaksi Jurnal Arif, Novi menyampaikan terima kasih dan bersyukur karena para kolega dosen dan peneliti berkenan berproses bersama. “Semoga forum ini menjadikan kita bersama sebagai ajang diskusi dengan semangat silih asah, asih, dan asuh,” sambutnya.

Ada 5 pemakalah yang hadir dalam workshop kali ini, yaitu Prof. Dr. Nurhayati, M.Pd., Dr Sri Wahyuni, M.Pd., Dr. Tono Suwartono, M.Hum., Dr. Daroe Iswatiningsih, M.Pd., dan Dr. Yeni Artanti, M.Hum. dengan pembawa acara Dr. Ari Ambarwati, M.Pd. dan moderator Mega Febrianisya, M.Hum.

Sebaran wilayah para pemakalah adalah dari Palembang, Purwokerto, Malang, dan Yogyakarta, sedangkan pembawa acara dari Malang dan moderator dari Bogor.

“Asal lembaga dan asal tempat yang beragam kiranya merepresentasikan semangat kebhinekaan yang harmoni karena semua berdiri di atas dasar yang sama, yaitu Pancasila,” jelas Novi. 

Pemakalah pertama, Nurhayati dengan judul jurnal “Ketupat War: Beetween Myths and Bellefs of Tempilang Bangka Community”. Ia mengatakan bahwa ada banyak mitos yang berkembang dalam tradisi perang ketupat dan berpotensi sebagai basis pengembangan industri kreatif.

Dilanjut ke pemakalah ke dua, Sri Wahyuni mempesentasikan artikel dengan judul “Local Genius Values of ‘Kinship Solidarity’ in the Sumenep Madurese Community”. Wahyuni menjelaskan bahwa keragaman budaya berpotensi mendatangkan kemanfaatan dan peluang.

Semangat kekeluargaan menjadi salah satu penciri masyarakat Madura. Hal itu direpresentasikan melalui berbagai kegiatan, seperti dalam perhelatan dan kegiatan keagamaan. 

Pemakalah ketiga, Tono Suwartono menjelaskan artikelnya yang berjudul “The Attitudes of Indonesian University Students towards Learning English as a Global Language”. Sikap mahasiswa terhadap bahasa Inggris berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran. Hal itu diperlukan, mengingat globalisasi yang terus berlangsung menuntut penguasaan bahasa internasional.

Pemateri keempat, Daroe Iswatiningsih membawakan artikel dengan judul “Indonesian Culture in Naming Meatball Stalls” memfokuskan kajian pada penamaan warung bakso yang memiliki beragam tipe. Sebagai produk kuliner penamaan warung mengasosiasikan kepada citarasa dengan menghadirkan nama tempat, nama perintis, dan bahan.

Pemateri terakhir, Yeni Artanti, menjelaskan artikelnya dengan judul “Tracing Students’ Perspective of Their Reflective Writing: Is it Essential to Their Lives After College?” memfokuskan kajian mengenai pembelajaran menulis. Menulis reflektif memberi peluang pembelajar melakukan pendalaman, koreksi, dan perbaikan secara mandiri.

Ide penyelenggaraan workshop ini berawal dari rasanan akademik ini mendapat sambutan baik dari para kolega penulis dari kalangan dosen, peneliti, dan para mahasiswa program doktor dari UNJ.

Selesai paparan dilanjutkan dengan diskuti interaktif. Pertanyaan dan masukan kritis dari para peserta dapat direspons dengan baik oleh para pembicara dan menjadi masukan yang inspiratif bagi pembicara dan peserta.

Sampai akhir diskusi, ada 40 audience penulis  yang setia mengikuti diskusi sampai selesai.

beras