Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Kader PMII Harus Berkontribusi, Ghoni: Harus Menawarkan Ide dan Gagasan Progresif

Kader PMII Harus Berkontribusi, Ghoni: Harus Menawarkan Ide dan Gagasan Progresif



Berita Baru, Banyuwangi – Berkontribusi terhadap bangsa dan negara menjadi tugas bersama. Lebih-lebih menjadi suatu keniscayaan bagi kader-kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Kontribusi itu dapat dilakukan dengan pelbagai bentuk.

“Sahabat-sahabat mungkin dari Banyuwangi kita bisa belajar bahwa 10-15 tahun lalu mungkin Banyuwangi terkenal dengan hal-hal yang negatif ternyata membangun kabupaten yang besar itu membutuhkan pemikiran dan tenaga yang ekstra,” ucap Abdul Ghoni, Ketua Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jawa Timur.

Ucapan Ghoni dalam samburan di Opening Ceremony Konferensi Koordinator Cabang (Konkoorcab) PKC PMII Jatim, Senin (22/08/22) malam. Bertempat di Ballroom Aston Hotel, Banyuwangi, kegiatan itu dibuka dengan penampilan Tari Gandrung dari 24 kader-kader PMII Banyuwangi.

Kader PMII Harus Berkontribusi, Ghoni: Harus Menawarkan Ide dan Gagasan Progresif

Ghoni menegaskan bahwa dinamika politik hari ini, ia melanjutkan, kader-kader PMII harus mengetahui negara kita ini membutuhkan kontribusi-kontribusi besar. Mulai dari pemikiran dan aktualisasi sahabat-sahabat semua ke depan.

Ia mencontohkan Kabupaten dengan julukan Sunrise of Java. “Sampai hari ini Kabupaten Banyuwangi dijadikan sebagai makna tersendiri di wilayah Nasional,” ucapnya. Kondisi itu tidak ujug-ujug terbentuk dan tidak mudah dilakukan.

“Itu membutuhkan energi yang luar biasa 5 tahun sebelumnya.”

Ia juga mencontohkan perkembangan pesat Kabupaten Lumajang di bawah nahkoda Thoriqul Haq. Bagi Ghoni, berkat pria yang juga merupakan Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) PMII Jatim itu, Kabupaten Lumajang menjadi terkenal dengan kebijakan-kebijakan luar biasa.

Ia menerangkan bahwa kebijakan pemerintah itu penting dipelajari oleh kader-kader PMII. Sebab, kebijakan politik sangat mempengaruhi hajat hidup orang banyak.

“Kebijakan itu sangat mempengaruhi harga susu, harga minyak goreng dan juga harga bahan pokok dan kebutuhan yang lain,” tegas mahasiswa pascasarjana Universitas Airlangga itu.

Di titik itu, kata Ghoni, kader-kader PMII harus mampu berkolaborasi dengan pemerintah. Tawaran ide-ide progresif mesti dilakukan. Gagasan-gagasan itu nantinya, lanjutnya, kita sodorkan ke senior-senior PMII yang berada di sektor-sektor strategis pemerintahan.

“Bisa menggunakan sebuah tulisan yang menggambarkan sebuah kebijakan yang bagus, tepat sasaran dan tepat guna bagi masyarakat kita,” jelasnya.

beras