Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Kader PMII Probolinggo Resmi Mendaftar Calon PKC PMII Jatim, Ini Visi dan Misinya

Kader PMII Probolinggo Resmi Mendaftar Calon PKC PMII Jatim, Ini Visi dan Misinya



Berita Baru, Surabaya – Hajatan demokrasi pemilihan Ketua Pengurus Koordinator Cabang (PKC) dan Ketua Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (Kopri) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jawa Timur bakal digelar.

Pelbagai sosok calon mulai mendaftarkan diri. Salah satunya adalah Abdur Razak. Kader potensial PMII Cabang Probolinggo itu membawa visi “Bergerak dan Mengabdi”. Razak menawarkan arah baru kepemimpinan yang memadukan kekokohan ideologi dengan terobosan strategis berbasis digital serta kemandirian ekonomi.

Razak mengaku ikhtiar untuk turut mengikuti kontestasi tersebut bukan sekadar ambisi pribadi, melainkan bentuk tanggung jawab moral sebagai kader yang lahir dari rahim pergerakan. Ia menegaskan PMII Jawa Timur tak hanya butuh pemimpin yang paham sejarah.

“Tapi juga siap merespons tantangan zaman dengan tetap berpijak pada nilai-nilai Ahlus Sunnah wal Jamaah,” tegasnya.

Visi “Bergerak dan Mengabdi” menjadi semangat utama dari lima misi besar yang ia tawarkan kepada PMII Jawa Timur. Pertama, Razak berkomitmen mengembalikan nilai-nilai Ahlus Sunnah wal Jamaah sebagai pondasi utama gerakan.

“PMII harus kembali pada khittah-nya sebagai gerakan intelektual yang religius dan progresif. Tanpa pijakan ideologis yang kokoh, arah gerakan kita akan mudah goyah,” katanya.

Kedua, ia merancang peta jalan kaderisasi (roadmap kaderisasi) yang fokus pada peningkatan kualitas dan kuantitas kader. Sistem kaderisasi yang ia tawarkan bersifat berjenjang, dinamis, dan kontekstual.

“Sudah saatnya kaderisasi tidak hanya jadi ritual formal. Kita butuh sistem yang mampu menjawab tantangan sosial di setiap lapisan masyarakat,” tutur Razak.

Ketiga, ia menawarkan tata kelola organisasi yang modern dan akuntabel melalui digitalisasi. Menurutnya, transformasi digital adalah keniscayaan yang harus dimanfaatkan secara strategis.

“PMII harus hadir dalam ruang digital sebagai kekuatan intelektual dan gerakan sosial. Bukan hanya eksis, tapi juga memimpin narasi,” ujarnya.

Keempat, ia mengusulkan optimalisasi advokasi berbasis pendampingan dan riset partisipatif. Hal ini ia anggap penting untuk membangun budaya intelektual dan kepekaan sosial yang lebih membumi.

“Kita harus turun ke bawah, mendengar langsung suara rakyat. PMII tidak boleh kehilangan keberpihakan,” ungkapnya.

Terakhir, Razak menggagas pembangunan ekonomi alternatif sebagai bentuk ikhtiar kemandirian organisasi.

“Organisasi yang kuat adalah organisasi yang mandiri. Kita tidak bisa terus bergantung pada donatur. PMII harus punya ekosistem ekonomi sendiri, berbasis potensi kader,” tandasnya.

Pencalonan Abdur Razak mendapat sambutan positif dari berbagai elemen kader dan alumni PMII di sejumlah cabang Jawa Timur. Banyak yang menilai kehadiran Razak menawarkan semangat pembaruan tanpa meninggalkan akar tradisi.

Dengan latar belakang kepemimpinan yang matang di tingkat cabang dan rekam jejak pengabdian yang konsisten, Razak hadir bukan hanya sebagai calon ketua, melainkan simbol harapan baru.

“Saya tidak datang membawa janji, saya datang membawa kerja. Jika amanah ini diberikan, maka seluruh daya dan upaya akan saya kerahkan untuk memajukan PMII Jatim,” pungkasnya.

beras