Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

nu
kapan lebaran 2022 versi pemerintah dan nu?

Kapan Lebaran 2022 Menurut Pemerintah dan NU?



Berita Baru, Jakarta – Setelah sebulan berpuasa, Idul Fitri menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh setiap umat muslim. Hari ini, Jumat (29/4/2022), merupakan hari ke-27 Ramadhan 1443 H/2022 M.

Artinya, tinggal menghitung hari lagi untuk memasuki Lebaran 2022. Lantas, berapa hari lagi Lebaran atau Idul Fitri 1443 H/2022 M?

Berdasarkan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 2 Tahun 2004, penetapan awal bulan dalam Kalender Hijriah, terutama Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah, dapat dilakukan dengan 2 metode, yaitu rukyat dan hisab.

Pemerintah atau Kemenag RI, NU, dan sejumlah komunitas atau organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam lainnya memakai metode rukyat atau rukyatul hilal untuk menentukan tanggal 1 Ramadhan maupun 1 Syawal.

Rukyat dilakukan dengan mengamati visibilitas hilal atau penampakan bulan sabit pertama kali setelah terjadinya ijtimak (konjungsi). Ijtimak sendiri merupakan peristiwa ketika bumi dan bulan ada di posisi bujur langit yang sama, melalui pengamatan dari bumi.

Apabila hilal sudah dapat dilihat dalam waktu itu, maka sudah dipastikan masuk tanggal 1 bulan baru dalam kalender Hijriah. Dalam konteks ini, rukyat dilakukan dengan mengamati hilal untuk menentukan tanggal 1 Syawal 1443 H atau Hari Raya Idul Fitri 2022.

Maka, untuk mengetahui kapan awal Syawal 1443 H versi pemerintah dan NU, akan menunggu hasil rukyatul hilal terlebih dahulu yang bakal digelar dalam Sidang Isbat pada 1 Mei 2022 mendatang bersama beberapa pihak terkait.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas Islam) Kemenag Kamaruddin Amin mengatakan, sidang isbat akan mempertimbangkan hasil hisab (perhitungan astronomis) dan hasil konfirmasi rukyatul hilal (pemantauan hilal).

“Kemenag akan menggelar rukyatul hilal pada 99 titik di seluruh Indonesia,” ungkap Kamaruddin Amin yang juga Wakil Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sulawesi Selatan periode 2020-2025 ini.

Meski begitu, secara hisab posisi hilal di Indonesia saat sidang isbat mendatang sudah memenuhi kriteria baru MABIMS, yakni ketinggian minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat.

Ia melanjutkan, pada 29 Ramadhan 1443 H atau 1 Mei 2022, tinggi hilal di Indonesia antara 4 derajat 0,59 menit sampai 5 derajat 33,57 menit dengan sudut elongasi antara 4,89 derajat sampai 6,4 derajat.

“Artinya, secara hisab pada hari tersebut posisi hilal awal Syawal di Indonesia telah masuk kriteria baru MABIMS,” ujar dia di Jakarta pada Senin (25/4/2022), dilansir dari laman Kemenag.

Apabila secara rukyat, hilal terlihat dan benar memenuhi kriteria tersebut, maka Idul Fitri 1443 H akan jatuh pada Senin, 2 Mei 2022.

Namun, apabila hilal sulit teramati akibat musim pancaroba, kemungkinan pengamat hilal akan mengusulkan istikmal, yakni menggenapkan bulan Ramadhan menjadi 30 hari.

beras