Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Kasus Covid-19 Kian Meningkat, Dinkes Kota Malang Pastikan Warganya Aman
Ilustrasi: Tempo.co

Kasus Covid-19 Kian Meningkat, Dinkes Kota Malang Pastikan Warganya Aman



Berita Baru, Malang – Belakangan ini, kasus Covid-19 di Kota Malang mengalami peningkatan. Situasi ini sejalan dengan munculnya varian baru BA.5.2.1 yang menyebabkan Covid-19 kembali naik daun.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang mencatat, kasus Covid-19 di Kota Malang bisa dikatakan cukup fluktuaktif. Hal ini disebabkan oleh massifnya penyebaran virus tersebut hingga berdampak pada jumlah kasus yang kian bertambah.

Terhitung sejak 10 Juli 2022, terdapat 40 kasus Covid-19 yang aktif. Namun, angka tersebut masih terbilang cukup rendah jika dibandingkan dengan kasus penyebaran virus pada tahun 2020 dan 2021 lalu.

dr. Husnul Muarif selaku Ketua Dinas Kesehatan Kota Malang mengatakan, dari 40 kasus yang kini tengah aktif di Kota Malang, kisaran 80-90 persen diantaranya berasal dari warga Kota Malang yang berdomisili dari luar kota.

“Varian baru gak ada. Kasus harian baru kemarin ada sekitar 15, 12 di antaranya domisili luar kota. Jadi KTP Kota Malang tapi tinggal di luar,” terang husnul dikutip dari Times Indonesia pada Senin (11/7/2022)

Sejalan dengan hal tersebut, Kota Malang sendiri untuk data Bed Occupancy Rate (BOR) saat ini masih di presentase 2,18 persen dari total 781 tempat tidur yang tersedia di sini.

“Jadi warga asli Kota Malang yang sekarang ada di Kota Malang hanya 20 persen saja kasus Covid-19 nya,” tambahnya.

Oleh karena itu, ia memastikan keamanan bagi warga Kota Malang meski kasus Covid-19 mulai mengalami peningkatan. Dengan catatan, tetap mematuhu anjuran dari Presiden RI Joko Widodo tentang aturan kembali diberlakukannya memakai masker untuk warga yang beraktivitas baik di dalam maupun di luar ruangan.

Aturan ini ia menambahkan, harus menjadi perhatian bersama guna menurunkan kasus penyebaran varian baru Covid-19, karena endemi diprediksi akan segera hadir.

“Jadi tetap perlu waspada. Kalau dilihat dari akumulatif ada tren kenaikan. Intinya prokes (protokol kesehatan) harus tetap kita sampaikan dan sosialisasikan,” tutupnya

beras