Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

KB-TK YIMI Gresik
Saat proses belajar mengajar di KB-TK YIMI Gresik. (Foto: Beritabaru.co/Ahmad Rifqy)

KB-TK YIMI Gresik: Metode Sentra Strategi Merawat Anak Didik



Berita Baru Jatim, Gresik – Tumbuh kembang anak usia dini merupakan tantangan besar bagi orang tua maupun guru. Secara umum, pendidikan anak usia dini memerlukan konsep yang berbeda dengan pendidikan dasar dan menengah. Konsep pendidikan anak usia dini dibalut dengan bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain.

Berbagai inovasi metode pembelajaran maupun bermain dilakukan oleh guru. Enam aspek menjadi prioritas dalam meningkatkan kemampuan anak didik, yaitu aspek nilai agama dan moral, aspek kognitif, aspek bahasa, aspek seni, sosial emosional, dan fisik motorik. Salah satunya digagas oleh Kelompok Bermain dan Taman Kanak-Kanak Yayasan Islam Malik Ibrahim (KB-TK YIMI) Gresik.

Lembaga pendidikan PAUD dan TK yang berdiri sejak tahun 1955 ini memiliki strategi khusus dalam menemani anak didik. Strategi itu diistilahkan enam sentra. Sentra Persiapan, Sentra Peran, Sentra Bahan Alam, Sentra Balok dan Kreasi, Sentra Ibadah, Sentra Cooking.

Kepala TK YIMI Gresik, Ustadzah Kristantin, mengatakan, seluruh metode disajikan dalam rangka meningkatkan kemampuan serta merangsang 6 aspek perkembangan anak didik yang relatif masih berusia dini. “Selain itu memiliki tujuan agar dalam proses pembelajaran, anak-anak tidak mudah bosan,” jelasnya.

Ikhtiar itu terus dipikirkan. Berbagai inovasi metode pembelajaran terus digarap. Salah satunya Aplikasi Al-Qur’an. Aplikasi ini menghafal potongan ayat suci Al-Qur’an dengan metode gerakan/isyarah. “Agar tidak hanya membaca saja.”

Metode itu kian dilengkapi dengan murojaah surat-surat pendek, doa sehari-hari, hadist, salat duha dan salat fardlu. Anak-anak didik diajak dan diwajibkan membawa peralatan salat dari rumah. “Sarung, peci, dan sejadah,” katanya. Hal itu dilakukan bagi anak didik di TK A dan TK B. “Kita juga menganjurkan untuk TK B tidak membawa sarung instan, agar mereka berlatih memakai sarung sendiri,” imbuhnya.

Kristantin menjelaskan, anak-anak tiap hari juga diberikan beragam pelajaran ekstra. Seperti pembelajaran Calistung (membaca, menulis, berhitung), TPQ, Bahasa Inggris. Kegiatan kesenian pun difasilitasi yakni, menggambar, mewarnai, belajar komputer, ekstra permainan musik organ dan angklung. “Namun selama pandemi ekstra belum bisa maksimal, terlebih angklung dan komputer libur total,” jelasnya.

Sementara Wakil Kepala (Waka) TK YIMI Gresik, Ustadzah Putri Endang Lestarini menyampaikan, Sentra Balok diajarkan guru kepada anak-anak peserta didik melalui beragam kegiatan. Anak didik diajari membuat kandang untuk membedakan jenis binatang buas dan binatang jinak. Menyusun huruf menjadi kata. “Meronce berbagai bentuk geometri, dan membuat bangunan sesuai imajinasi,” terangnya.

Sementara di kelas TK A, peserta didik dilatih menstempel bentuk ular dengan jari, membentuk huruf ular dengan plastisin. Tujuannya untuk melatih motorik halus dan imajinasi anak-anak dan mengenalkan huruf vokal U dan A. “Selain Tema binatang, ada beberapa variasi tema, seperti tanaman, lingkungan, diriku, kebutuhanku dll.”

Ustadzah Putri menambahkan, total peseta didik TK YIMI Gresik untuk TK A saat ini sebanyak 28 anak. Dari total itu, dibagi menjadi 2 kelas. Kemudian di TK B sebanyak 29 anak, juga dibagi menjadi 2 kelas. “Setiap kelas, ada dua guru, yaitu satu guru kelas dan satu guru pendamping. Dalam pembelajaran dikenalkan 3 bahasa, yaitu Inggris, Arab dan Indonesia,” tutupnya.

beras