Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Kedatangan Rombongan dari UB, BNPB Merasa Dikuatkan dan Tidak Sendiri  

Kedatangan Rombongan dari UB, BNPB Merasa Dikuatkan dan Tidak Sendiri  



Berita Baru, Jakarta – Usaha peningkatan kualitas Penelitian dan Pengabdian Masyarakat dilakukan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) dan rombongan dengan mengunjungi kantor BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana).

Rombongan diterima oleh Sekretaris Utama BNPB Lilik beserta jajarannya. Pertemuan ini dilaksanakan pada Senin, (08/08/22). Lilik menyampaikan sangat senang dengan kedatangan Dekan FISIP UB, Wakil Dekan 3 FISIP UB, ketua BP2M FISIP UB beserta rombongan.

Ia mengatakan BNPB merasa sangat terdukung dan terbantu dalam menangani bencana di Indonesia. Berbagai hal bisa dikerjasamakan berdasar diskusi yang dilaksanakan selama pertemuan.

“Kami di BNPB masih belum memiliki Litbang sehingga kehadiran Universitas untuk mendukung kebencanaan sangat kami nantikan,” ujarnya.

Selain itu, Lilik mengatakan BNPB belum banyak memiliki standardisasi teknis pengelolaan bencana yang diperlukan.

Sholih Mu`adi, Dekan FISIP UB menyampaikan, banyak mempunyai SDM terkait kebencanaan, baik itu mahasiswa dan dosen. Ia berharap mahasiswa mampu mengaplikasikan konsep kebencanaan di situasi nyata di masyarakat.

Sejurus dengan itu, FISIP UB berencana membuka S2 Ilmu Politik yang diantara mata kuliahnya adalah Kebijakan dan Tata Kelola Kebencanaan yang memerlukan pembuatan bersama desain kurikulumnya dengan bantuan BNPB.

Moch. Fauzi Said, Ketua BP2M FISIP menambahkan bahwa kerjasama dengan BNPB penting untuk mendukung program pembelajaran FISIP terkait program kementerian untuk kampus yaitu MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka).

“Di antaranya Magang, KKN Tematik dan Praktisi Mengajar,” katanya.

Wakil Dekan 3 FISIP Bidang Kemahasiswaan Bambang Dwi P, mengingatkan terkait pentingnya meluruskan pemahaman tentang konsep kebencanaan yang baik untuk mahasiswa dan juga masyarakat sebelum terjun menangani bencana.

“Sehingga mampu memberikan solusi yang optimal dan efektif terkait bencana,” ujar Bambang.

Staf BNPB, Udrekh menambahkan bahwa program terkait kebencanaan banyak memerlukan solusi-solusi terkait masalah sosial. Ia mencontohkan seperti hilangnya alat deteksi Tsunami kerap terjadi sebelum ada pendekatan terkait sosial yaitu pemahaman bahwa alat ini bisa juga digunakan nelayan untuk menambatkan perahunya.

Pada kesempatan in Syamsul Maarif selaku pendiri BNPB mengingatkan perlunya setiap pihak untuk lebih menanggalkan egosentris instansi dan keilmuan masing-masing. “Karena aspek kebencanaan ini harus dilihat secara multidisipliner,” tegasnya

beras