Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Kembangkan Usaha Peternakan Berbasis Pesantren
Dok. Foto: Bupati Pamekasan Baddrut Tamam bersama akademisi Fakultas Peternakan UGM Yogyakarta saat meninjau pengembangan usaha ternak di Pondok Pesantren Sumber Bungur, Pakong, Pamekasan pada 19 Mei 2022. (ANTARA/Abd Aziz)

Kembangkan Usaha Peternakan Berbasis Pesantren



Berita Baru, Pamekasan – Inovasi usaha peternakan terus dilakukan. Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, bekerja sama dengan Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogakarta mengembangkan usaha peternakan berbasis pesantren. Kerja sama itu sebagai upaya memajukan ekonomi dan mendidik santri terampil beternak.

Menurut Bupati Pamekasan Baddrut Tamam, usaha itu tak lain untuk mendorong kemandirian ekonomi lembaga pesantren dan mendidik santri memiliki keterampilan beternak. Kerja sama dengan Fakultas Peternakan UGM itu juga sebagai upaya Pemkab Pamekasan mendorong percepatan pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19.

“Ada 13 lembaga yang menjadi pilot project dalam kerja sama pengembangan usaha ternak berbasis pesantren tahun ini,” katanya.

Salah satunya Pondok Pesantren Sumber Bungur, Desa Pakong, Kecamatan Pakong, Pamekasan. Bahkan, sambung Baddrut, di pesantren ini tidak hanya mengembangkan usaha peternakan, akan tetapi juga usaha pertanian.

Selama belajar di pesantren, para santri bisa memilih jenis usaha yang hendak dikembangkan sebagai bekal apabila nantinya mereka kembali ke masyarakat, baik usaha peternakan, maupun usaha pertanian.

“Jadi, di samping akan menjadi usaha mandiri pesantren, peternakan dan pertanian yang dikembangkan di pesantren ini juga akan menjadi sarana pembelajaran para santri,” katanya.

Terkait program ini, Pemkab Pamekasan juga menyediakan dana hibah yang bersumber dari anggaran dasar dan belanja daerah (APBD).

Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Peternakan (DKP3) Pamekasan Ajib Abdullah, penyediaan dana hibah itu karena program tersebut akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan mendorong para santri memiliki kemampuan beternak dan bertani.

“Selain mempersiapkan potensi santri, program tersebut juga mendukung ketahanan pangan nasional, karena itu, program baik ini dipandang perlu untuk mendapatkan dukungan dari anggaran pemerintah daerah,” katanya, menjelaskan.

Total jumlah pondok pesantren yang tersebar di 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan sebanyak 218 lembaga, dengan jumlah santri sebanyak 55.001 orang, terdiri dari 36.101 orang santri mukim, dan sebanyak 18.900 orang sisanya tidak mukim atau tidak tinggal di pesantren.

beras