Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Kepala Bappenas RI Apresiasi Program Bunga Desa Banyuwangi
Kepala Bappenas RI berdiskusi dengan Bupati Banyuwangi persoalan pembangunan dan program-program. (foto: banyuwangikab.go.id)

Kepala Bappenas RI Apresiasi Program Bunga Desa Banyuwangi



Berita Baru Jatim, Banyuwangi – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa berkunjung di Banyuwangi dan disambut Bupati Ipuk Fiestiandani dan Wakil Bupati Sugirah di Pendopo Sabha Swagatha.

Dalam kunjungan Kepala Bappenas itu dalam rangka untuk mendorong kepala daerah untuk meningkatkan pendapatan perkapita daerahnya. Pendapatan perkapita tersebut menjadi tolok ukur bagi Indonesia untuk keluar dari Middle Income Trap atau jebakan pendapatan menengah.

Suharso mengatakan bangsa ini sedang berjuang agar bisa lepas dari jebakan negara berpendapatan menengah dari pendapatan menengah ke atas menjadi berpenghasilan tinggi.

“Indonesia sendiri sejak pertengahan 2020 lalu resmi masuk dalam kategori negara berpendapatan menengah ke atas. Butuh waktu 23 tahun bagi Indonesia untuk masuk dalam kategori tersebut dari sebelumnya kategori negara berpendapatan menegah ke bawah,” jelasnya di kutip dari laman resmi Berita Daerah Banyuwangi, Senin (19/4/2021).

“Menurut teori, maksimum sebuah negara masuk dalam middle income trap adalah 28 tahun. Tapi Indonesia sudah terlalu panjang berada dalam jebakan middle income ini dan jika di hitung dari 2002-2022 sudah 20 tahun. Hanya tersisa 8 tahun lagi. Ini tidak mungkin bagi Indonesia untuk lepas landas dari Middle Income Trap kecuali pertumbuhan ekonominya tinggi sekali,” jelas Suharso.

Suharso pun mengimbau seluruh elemen untuk bergerak bersama melepas Indonesia dari Middle Income Trap.

“Salah satunya, setiap daerah harus memiliki frame yang sama untuk segera bebas dari lower middle income menuju upper middle income. Daerah harus mendorong pertumbuhan ekonominya yang nanti akan terlihat pada peningkatan perdapatan per kapita warga,” ujar Suharso.

Di Banyuwangi sendiri, pendapatan per kapita tahun 2019 sudah di angka Rp 51,8 juta per orang per tahun atau setara USD 3.800 (lower middle income).

“Meski masih kategori lower middle income, tapi saya gembira sekali Banyuwagi bisa mencapai angka ini. Apalagi lonjakan PDRB Banyuwangi terjadi dalam 10 tahun terakhir. Artinya untuk naik ke upper middle income (Rp 59 juta per orang per tahun) tinggal sedikit lagi dan ayo kita dorong bersama-sama,” ungkap Kepala Bappenas itu.

Tak hanya itu, Suharso sangat mengapresiasi program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa), Bupati Banyuwangi berkantor di desa setiap pekan untuk melihat problem tiap desa sekaligus mencarikan solusinya.

“Kami senang dengan program bunga desa ini sejalan dengan Bappenas yang turun langsung ke daerah untuk melihat permasalahan di daerah. Porgram semacam ini akan membuat kita menjadi lebih tahu apa sebenarnya kebutuhan tiap wilayah,” imbuhnya.

Ipuk Fiestiandani berterima kasih atas arahan kepala Bappenas tersebut. Dia pun menyatakan siap menggenjot perekonomian Banyuwangi guna meningkatkan pendapatan per kapita warga.

“Tentu pendampingan dan arahan dari Bappenas terus kami harapkan agar pembangunan di Banyuwangi dapat terlaksana dengan baik dan sesuai dengan ketentuan,” terang Ipuk.

beras