
Ketahanan Pangan Desa Lumajang: Inovasi, Pelatihan, dan Dana Desa Bersinergi
Berita Baru, Lumajang – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang akan mengimplementasikan Keputusan Menteri Desa No. 3 Tahun 2025 yang menegaskan pentingnya penguatan ketahanan pangan di tingkat desa.
Namun, yang menarik adalah bagaimana desa-desa di Lumajang tidak hanya sekadar mengikuti aturan, melainkan mengubahnya menjadi peluang untuk berinovasi dan memberdayakan masyarakat secara nyata.
Melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), pendampingan intensif dilakukan agar setiap desa mampu mengidentifikasi potensi lokal-mulai dari lahan pertanian, perikanan, hingga pengolahan hasil pangan-yang kemudian dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Kepala Bidang Bina Pemerintahan Desa, Aksanul Inam, menyampaikan Dana Desa (DD) untuk ketahanan pangan, desa-desa ini mengembangkan program diversifikasi pangan yang kreatif.
“Seperti budidaya ikan nila, tanaman organik, dan produksi pangan olahan bernilai tambah,” kata Aksanul, Senin (12/5/25).
Salah satu desa di Lumajang bahkan berhasil membangun rumah pengolahan hasil tani yang memanfaatkan teknologi sederhana namun efektif, sehingga produk lokal bisa bertahan lebih lama dan memiliki daya saing di pasar.
“Selain itu, pelatihan bagi petani dan pelaku usaha kecil digelar secara rutin, membekali mereka dengan keterampilan baru dalam pertanian ramah lingkungan dan pemasaran digital,” ungkapnya.
Dukungan legislatif dari DPRD Lumajang juga menjadi pendorong kuat keberhasilan ini.
Ketua Komisi A DPRD, Reza Hadi Kurniawan, menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah daerah, desa, dan DPRD adalah kunci agar Dana Desa tidak hanya terserap secara formalitas. “Tetapi benar-benar memberikan dampak ekonomi dan sosial yang signifikan,” kata Reza.
Lebih jauh, Lumajang mengintegrasikan program ketahanan pangan dengan agenda pembangunan berkelanjutan dan adaptasi perubahan iklim.
“Desa-desa didorong mengembangkan pertanian hemat air dan penggunaan pupuk organik, sekaligus membentuk koperasi pangan yang memperkuat rantai distribusi hasil tani lokal,” pungkasnya.