Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Ketahanan Pangan hingga Stunting Jadi Pembahasan di Kongres Fatayat NU
Ketua Umum PP Fatayat NU, Anggia Ermaini. (Dok. Foto: YouTube Cita Entertainment)

Ketahanan Pangan hingga Stunting Jadi Pembahasan di Kongres Fatayat NU



Berita Baru, Palembang – Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) menggelar Kongres XVI di Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, pada 14-17 Juli 2022.

Kongres yang mengangkat tema “Bangkit Bersama, Berdaya Bersama” itu akan fokus membahas ketahanan pangan dan stunting.

Meskipun sempat tertunda akibat pandemi COVID-19, tidak mematahkan semangat bahwa Fatayat NU terus berusaha memberikan gagasan sebagai bukti khidmatnya kepada bangsa dan negara.

Sejalan dengan hal tersebut, Ketua Umum PP Fatayat NU, Anggia Ermaini menyatakan bahwa perempuan, khususnya Fatayat berperan penting dan fundamental dalam mendukung ketahanan pangan yang disertai mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

“Perempuan memiliki fokus pada urusan rumah tangga dan ketahanan pangan petani. Kecenderungan ini mampu mengakomodir dan bertindak sebagai pengelola pangan di lingkungan masing-masing. Hal ini menjadi pengaruh besar terhadap ketahanan pangan nasional dan isu stunting yang juga sedang melanda masyarakat tertentu, kata Anggia, melalui keterangan tertulisnya, Jumat (15/7).

“Restrukturisasi proporsional anggaran untuk program ketahanan pangan di berbagai kementerian secara mutlak harus dilaksanakan. Hal ini bertujuan agar lebih tepat sasaran, bermanfaat, dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan petani,” tambahnya.

Anggia juga menuturkan bahwa secara tegas Fatayat NU mendorong pemenuhan kebutuhan pangan, peningkatan nilai tambah dan daya saing dengan memperhatikann daya dukung ekosistem serta mitigasi dan adaptasi perubahan iklim secara berkelanjutan.

“Dalam hal ini fatayat secara konsisten terus mendorong agar tidak ada tawar menawar untuk menghentikan penebangan hutan alam, mengurangi kawasan konservasi, mengurangi laju deforestasi, dan target ramah lingkungan untuk setiap pembangunan sebagai wujud nyata peran ormas menyikapi perubahan iklim,” tutupnya.

beras