Ketua Tim Pemenangan Rahmad: Jangan Kalahkan Dawuh Guru dengan Beras dan Telur
Berita Baru, Bondowoso – Puluhan ribu masyarakat dari berbagai wilayah hadir dalam kampanye akbar pasangan Ra Hamid-Ra As’ad yang digelar di alun-alun Bondowoso, Jum’at (22/11/2024).
Dalam orasinya, Ketua tim pemenangan pasangan Rahmad, H. Ahmad Dhafir, mengajak masyarakat memenangkan pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Ra Hamid-Ra As’ad (Rahmad) pada 27 November 2024 nanti.
Dia mengimbau kepada masyarakat, bahwa paslon Rahmad yang merupakan hasil kesepakatan dan restu para ulama, seperti KH Zuhri Zaini pengasuh Ponpes Nurul Jadid, KHR Kholil As’ad Pengasuh Ponpes Wali Songo dan KHR Azaim Ibrahimy pengasuh Ponpes Salafiyah Syafiiah Sukorejo.
“Maka jangan sampai dawuh guru-guru panutan masyarakat Bondowoso kalah dengan beras dan telur di Pilkada 2024 nanti,” kata H. Ahmad Dhafir.
Dia juga mengajak para masyarakat yang hadir untuk menjaga lingkungan masing-masing, dimulai saat ini dari pengaruh pengaruh yang merusak Demokrasi.
“Kalau ada yang memberikan beras dan telur, mempengaruhi masyarakat, mengarahkan ke salah satu calon, maka tangkap, laporkan dan serahkan kepada aparat penegak hukum, karena itu merupakan oknum perusak Demokrasi,” kata H. Ahmad Dhafir yang juga Ketua DPC PKB Bondowoso.
Dia menambahkan bahwa Paslon Rahmad diutus oleh para Masyayikh atau guru-guru panutan orang Bondowoso.
Dia berpesan, jangan sampai guru guru panutan masyarakat Bondowoso kalah hanya karena ditukar dengan beras dan telur.
“Ra Hamid dan Ra As’ad ini diperintah ulama panutan masyarakat mencalonkan Bupati dan Wakil Bupati untuk memajukan Kabupaten Bondowoso,” ujarnya.
Dia menjelaskan jargon PKB adalah dari ulama untuk bangsa, sehingga pada Pilkada Bondowoso 2024, PKB tetap konsisten mengusung calon Bupati Bondowoso berdasarkan kesepakatan para ulama. Terutama para ulama yang menjadi teladan bagi masyarakat Bondowoso.
Menurutnya, ulama juga mempunyai andil dan berhak menyelenggarakan kehidupan berbangsa dan bernegara. Apalagi kemerdekaan Indonesia tidak lepas dari hasil perjuangan para ulama NU.
Dia mengatakan, peran ulama dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia sangat besar, yang dikenal dengan para ulama Nahdlatul Ulama (NU) mulai dari KH Hasyim Asy’ari, KH Wahid Hasyim, hingga KH As’ad Syamsul Arifin.
“Di saat Indonesia sudah merdeka, tidak salah jika para ulama ikut terlibat dalam pemerintahan untuk menjaga kehidupan berbangsa dan bernegara,” pungkasnya.