Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

KKN UTM Gagas Inovasi Daun Kelor
KKN UTM Gagas Inovasi Daun Kelor

KKN UTM Gagas Inovasi Daun Kelor



Berita Baru Jatim, LamonganUniversitas Trunojoyo Madura gelar kegiatan Pengabdian Masyarakat LPPM UTM untuk mahasiwanya. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada 22 Mei 2021 hingga 17 Juli Mendatang.

Bertajuk “Bangkit di masa New Normal” diharapkan para mahasiswa mampu berkontribusi di masyarakat dapat bangkit sebab pandemi virus Covid-19 yang menjangkit hampir dua tahun ini.

Salah satunya yaitu kelompok 51 yang bertempat di Desa Yungyang Kec. Modo Kab. Lamongan. Melihat banyaknya daun kelor di Desa Yungyang, mereka berinovasi dengan bahan daun kelor menjadi Stiklor yang memiliki nilai ekonomi.

Gayung bersambut, inovasi tersebut diapresiasi oleh Kepala Dusun Majeruk, Mujadi Anang Wibowo. Ia mengatakan yang dilakukan oleh mahasiswa UTM belum pernah terpikirkan sebelumnya. “Semoga dapat menjadi salah satu cara meningkatkan perekonomian warga Yungyang,” ungkapnya.

Mujadi mengaku di desanya memang memiliki pohon kelor yang melimlah. Namun, inovasi belum pernah dilakukan. Pasalnya, ia melanjutkan, masyarakat fokus menekuni profesi masing-masing. “Semoga ini bisa menjadi momentum untuk para masyarakat mampu memaksimalkan potensi yang ada di desa yaitu daun kelor ini,” ujarnya.

Apresiasi juga diutarakan oleh Hamam, dosen pembimbing lapang kelompok KKN 51. Ia menekankan kreatifitas mahasiswa agar mampu memberi sumbangsih yang nyata kepada masyarakat.

Ia melihat, seharuanta mahasiswa KKN mampu menemukan solusi yang sederhana namun dapat menjadi salah satu usaha masyarakat yang murah. “Semoga dapat berjalan dengan lancar dan sukses untuk kedepannya” tutupnya.

Riky Satrio Pambudi selaku Koordinator desa sekaligus penanggung jawab program kerja kelompok 51 menyatakan, inovasi yang dilakukan kelompoknya merupakan hasil observasi dan mapping secara menyeluruh Ketika hendak mencari potensi yang ada di desa tersebut.

Ia menjelaskan, ketika melakukan pengamatan kelompoknya melihat banyak sekali daun kelor yang hidup di sekitar penataran perumahan warga. “Hal inilah yang membuat kami berinisiasi untuk menjadikan daun kelor sebagai sebuah produk unggulan dari Desa Yungyang,” ujarnya.

Adapun bentuk sosialisasi pembuatan dan pemasaran produk Stiklor, ia menuturkan nantinya berupa video yang akan disebarluaskan kepada masyarakat.

“Mengingat kondisi pandemi yang belum berakhir kami berinisiatif untuk tidak mengumpulkan massa dan menyebabkan berkerumunan,” tutupnya.

beras