Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Koperasi Pesantren Kekuatan Ekonomi Umat

Koperasi Pesantren Kekuatan Ekonomi Umat



Berita Baru Jatim, Jember – Pondok Pesantren di Jawa Timur kini terus menggalakkan gerakan ekonomi berbasis koperasi. Tidak terkecuali Pondok Pesantren Nurul Islam Jember.

Pada tanggal 23 September 2020 pengasuh Pondok Pesantren Nurul Islam Jember, Gus Robith Qoshidi L,c. mendirikan Nuris Store sebagai wadah kreatifitas bisnis santri dan UMKM alumni untuk dipasarkan melalui koperasi pesantren.

Nuris Store merupakan salah satu bisnis yang dibentuk sebagai unit usaha pesantren. Yang kini telah tersedia di platform media sosial (online) dan koperasi pesantren (offline).

Nuris Store menjual banyak produk-produk hasil usaha santri dan umkm sekitar pondok. di antaranya, seperti makanan ringan, kerudung, madu liar, hingga buku islami seperti karangan Syaikhul Ma’had dan banyak lagi lainnya.

Di tengah gempuran bisnis retail yang merajalela di Kabupaten Jember, seperti Indomaret dan Alfamaret. Pengelola Unit Usaha, Nur Arina Zulfa mengatakan, “strategi bisnis Nuris Store untuk bertahan salah satunya cara dengan memanfaatkan media sosial sebagai media penjualan dan promosi”.

Arina mengatakan kegiatan enterpreneur dibagi menjadi tiga kategori, yaitu enterpreneur kids, enterpreneur club dan enterpreneur academy. “Masing-masing kategori memiliki omset yang berbeda-beda,” ungkapnya kepada Beritabaru.co Minggu (5/9).

Arina menjelaskan, untuk enterpreneur kids hanya berfokus pada pengembangan teori enterpreneur pada jenjang sekolah dasar yang hasil produknya belum merambah ke dunia pemasaran.

Sedangkan enterpreneur club yang mewadahi santri sekolah menengah pertama dan atas, lanjut Arina sudah mulai mengoperasikan di lapangan dalam penjualan produk seperti snack, kitab karangan kiai, dawet, buku karya santri, pengelolaan salon kecantikan, potong rambut, dll. “Omset perbulan dari Koperasi Pesantren mencapai 7 hingga 8 juta,” terangnya.

Selanjutnya, untuk enterpreneur academy merupakan wadah untuk mahasiswa Nuris dan alumni yang pengelolaan produk yg lebih besar relasinya, seperti pengelolaan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Nuris, toko bangunan, dan pengelolaan perumahan. “AMDK sendri omset bisa mencapai 10 juta dalam satu bulan,” jelasnya.

Menurut Arina omset terbesar didapat melalui offline store, karena pemasaran dilakukan melalui jaringan santri dan masyarakat sekitar pesantren sebagai konsumen. Selain itu banyak juga toko-toko yang dikelola oleh santri untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar pesantren.

Terkait pengelolaan keuangan, hasil keuntungan penjualan dibagi menjadi dua. Keuntungan pertama disalurkan kepada pesantren untuk pembangunan dan kebutuhan pesantren lainnya. Sedangkan keuntungan kedua dikelola kembali oleh pengurus untuk tambahan modal koperasi.

Nuris store dibentuk berlandaskan kekeluargaan, yang betujuan untuk kesejahteraan anggota koperasi dan pesantren (santri dan alumni). “Membantu pondok pesantren adalah cara pengabdian untuk meraih ridho kiai, ” terangnya.

beras