Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Lahirkan Santri Tangguh, Profesional, dan Spiritual: FITK UIN Maliki Malang Ditunjuk Kementerian Agama dan DPR RI Selenggarakan Sosialisasi Peningkatan Mutu Pendidikan Islam

Lahirkan Santri Tangguh, Profesional, dan Spiritual: FITK UIN Maliki Malang Ditunjuk Kementerian Agama dan DPR RI Selenggarakan Sosialisasi Peningkatan Mutu Pendidikan Islam




Berita Baru, Probolinggo — Dalam upaya memperkuat kualitas pendidikan Islam di Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang bekerja sama dengan Kementerian Agama dan DPR RI Komisi VIII menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Menjadi Santri Tangguh: Profesionalisme, Resiliensi, dan Spiritualisme.”

Kegiatan ini dilaksanakan di Rumah Makan Kebon Pring, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, dan diikuti oleh sekitar 200 peserta yang terdiri atas santri, mahasiswa, ustadz/guru, dosen, dan tokoh masyarakat.
Acara dibuka dengan suasana hangat penuh semangat kebersamaan, menandai komitmen bersama untuk mewujudkan pendidikan Islam yang unggul, inklusif, dan berdaya saing.

Lahirkan Santri Tangguh, Profesional, dan Spiritual: FITK UIN Maliki Malang Ditunjuk Kementerian Agama dan DPR RI Selenggarakan Sosialisasi Peningkatan Mutu Pendidikan Islam

Dalam kesempatan tersebut, Dr. Ahmad Mubaligh, M.H.I, Kaprodi Pendidikan Bahasa Arab FITK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, menyampaikan rasa syukur dapat bersilaturahim dan berdiskusi dengan para tokoh serta masyarakat Probolinggo. Beliau juga menyampaikan salam dari Dekan FITK, serta ucapan terima kasih kepada H. Syaiful Nuri, Anggota DPR RI Komisi VIII, atas kerja sama yang telah terjalin untuk meningkatkan mutu pendidikan Islam.

Dr. Ahmad Mubaligh menekankan pentingnya sinergi antara perguruan tinggi, pesantren, dan masyarakat dalam menjaga serta meningkatkan mutu pendidikan Islam.
“UIN Malang tidak hanya mengajarkan ilmu akademik, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kepesantrenan melalui Ma’had. Mahasiswa wajib tinggal satu tahun di Ma’had untuk belajar, mengaji, dan membangun spiritualitas layaknya santri di pesantren,” ujarnya.

Ia menambahkan, sistem ini melahirkan lulusan yang profesional, tangguh, dan berkarakter spiritual kuat, sehingga mampu menjadi agen perubahan positif di tengah masyarakat.

“Harapannya, melalui kegiatan ini kita dapat berdiskusi bagaimana membentuk santri tangguh dan profesional agar masyarakat, kampus, dan pemerintah dapat bersinergi mewujudkan pendidikan Islam yang unggul,” pungkasnya.

Sementara itu, H. Syaiful Nuri, Anggota DPR RI Komisi VIII, dalam sambutannya mengajak seluruh peserta untuk menumbuhkan cinta tanah air dan bahasa daerah, serta terus berkontribusi dalam menjaga tradisi pesantren yang telah menjadi bagian penting dari sejarah bangsa Indonesia.

Dia menegaskan bahwa keberadaan DPR RI Komisi VIII memiliki peran penting dalam memperjuangkan berbagai kebijakan strategis terkait pesantren dan pendidikan Islam, termasuk peningkatan kesejahteraan guru ngaji dan ustadz-ustadzah.

“Para ustadz dan ustadzah memiliki peran besar dalam mencerdaskan bangsa. Sudah seharusnya mereka mendapatkan bisyaroh atau penghargaan yang layak atas jasa dan perjuangannya,” ujar H. Syaiful Nuri.

Ia juga mengapresiasi inovasi pesantren di Jawa Timur yang mengembangkan Metode Al-Miftah, sebuah metode cepat membaca kitab kuning, sebagai wujud nyata kontribusi pesantren terhadap peningkatan mutu pendidikan Islam.

Selain itu, beliau menyoroti pentingnya kehadiran kader pesantren dalam pemerintahan, agar aspirasi umat dapat diperjuangkan lebih optimal.

“Jika pemerintahan diisi oleh orang-orang baik dari pesantren, insyaAllah masyarakat akan menjadi lebih makmur,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, H. Syaiful Nuri juga menyinggung berbagai program pemerintah yang berpihak kepada masyarakat, seperti pembentukan Kementerian Haji dan Umrah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, yang bertujuan mempermudah umat dalam beribadah.

Ia mengajak masyarakat untuk bersikap cerdas dan kritis dalam menyikapi kebijakan publik serta terus mendukung program-program peningkatan ekonomi seperti pengembangan UMKM berbasis pesantren.
Acara ditutup dengan doa bersama dan pantun berbahasa Madura yang menggugah semangat peserta, diiringi tepuk tangan meriah.

beras