Luncurkan Buku Humaniora Digital di KIK ke-34: Wujud Nyata Tahun Buku HISKI 2025

Berita Baru, Surabaya – Momentum bersejarah tercipta di Konferensi Internasional Kesusastraan (KIK) ke-34 HISKI yang digelar di BBPMP Jawa Timur. Himpunan Sarjana-Kesusastraan Indonesia (HISKI) resmi meluncurkan buku Humaniora Digital, pada Jumat, (10/10/2025).

Peluncuran ini menandai puncak dari pencapaian HISKI dalam menyambut Tahun Buku 2025, sekaligus dalam rangka menyambut ulang tahun ke-41 pada 17 November 2025.

Karya Kolektif 42 Profesor: Bukti Semangat Kolegialitas

Buku Humaniora Digital menjadi sorotan utama karena merupakan karya bersama 42 profesor sebagai penulis utama bersama tim peneliti. Karya monumental ini lahir sebagai respons atas harapan Dewan Pakar yang disampaikan pada Musyawarah Nasional 18 November 2023 di Samarinda, agar HISKI mengutamakan semangat kerja kolegialitas.

“Buku ini berisi kajian yang mengaplikasikan teknologi digital dalam berbagai bidang kajian, seperti pendidikan, penelitian, bahasa, sastra, dan budaya,” jelas Prof. Novi, Ketua Umum HISKI, dalam sambutannya.

Prof. Novi menegaskan bahwa buku Humaniora Digital menjadi jawaban konkret terhadap tantangan era digital yang semakin mengubah lanskap studi humaniora di Indonesia.

Empat Buku Lainnya Menyusul Diluncurkan

Selain buku karya bersama Humaniora Digital, HISKI juga sedang memproses empat judul buku lainnya yang dinanti bersama publik.

1. Jejak Tutur di Punggung Aksara
2. Seratus Tahun Pramoedya Ananta Toer
3. Sastra Wayang
4. Tabur Ilmu Tuai Buku

Respons Positif Anggota HISKI

Para anggota HISKI dari berbagai komisariat menunjukkan antusiasme yang luar biasa terhadap peluncuran buku Humaniora Digital dan disusul empat judul buku lainnya. “Jumlah buku yang diluncurkan pada KIK ke-34 ini menjadi salah satu indikator signifikan dari progres yang dicapai anggota HISKI dalam hal penerbitan,” ungkap Ketua Umum HISKI.

Pencapaian ini tidak lepas dari upaya berkelanjutan HISKI dalam mengembangkan kerja sama dengan berbagai lembaga. Seperti yang disampaikan Ketua Umum, HISKI telah menjalin kolaborasi strategis dengan Badan Bahasa yang menghasilkan publikasi buku dan kegiatan di wilayah Banyuwangi, Jakarta, Yogyakarta, Sukabumi, dan akan berlanjut ke Flores pada akhir Oktober 2025.

Kerja Sama Lintas Institusi

Kerja sama dengan Kementerian Kebudayaan melalui program Dana Indonesiana juga telah menghasilkan kegiatan, Hak Kekayaan Intelektual (HKI), dan sedang memproses publikasi buku. Kolaborasi ini melibatkan organisasi profesi Asosiasi Tradisi Lisan (ATL) dan Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa), serta komunitas dan HISKI Komisariat Banyuwangi dan Kalimantan Tengah.

Tidak kalah penting, kerja sama dengan Perpustakaan Nasional telah menghasilkan 40 buku saduran karya sastra klasik. Kegiatan besar ini melibatkan 16 penyadur, 20 ilustrator, 4 desainer grafis, dan 20 tim pembaca pakar.

Kolaborasi sebagai Kunci Kesuksesan

“Fenomena kerja sama dan kolaborasi tampaknya menjadi kata kunci yang menghasilkan karya-karya besar,” tegas Ketua Umum HISKI. Hal ini menjadi catatan penting bagi ketua bidang kerja sama untuk terus meningkatkan kegiatan kolaborasi pada tataran lokal, nasional, dan internasional.

Dengan dana organisasi yang terbatas dari iuran anggota, tentu kegiatannya akan terbatas pula. Oleh karena itu, HISKI terus berinovasi dalam mengembangkan dan menjalin kerja sama dengan lembaga pemerintah, swasta, perguruan tinggi, dan lembaga penelitian untuk mewujudkan program-program strategis.

Momentum Menuju Usia 41 Tahun

Peluncuran lima buku ini menjadi momentum istimewa menjelang ulang tahun HISKI yang ke-41 pada 17 November 2025. “Tahun 2025 ini HISKI mencanangkan sebagai Tahun Buku, dan para anggota HISKI menyambut gembira serta menampakkan progres yang signifikan dalam hal penerbitan,” ujar Ketua Umum dengan bangga.

Keberhasilan ini membuktikan bahwa HISKI tidak hanya berperan sebagai wadah akademis, tetapi juga sebagai motor penggerak literasi dan produksi pengetahuan yang berkelanjutan di Indonesia.

Buku-buku yang sudah dan akan diluncurkan ini menjadi kontribusi nyata bagi perkembangan studi humaniora di Indonesia, sekaligus memperkuat posisi HISKI sebagai organisasi profesi yang produktif dan inovatif pada era digital.