Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Mahasiswa KKN BTV III UNEJ di Bondowoso Ciptakan Inovasi Sisa Limbah Air Singkong Jadi Kerupuk

Mahasiswa KKN BTV III UNEJ di Bondowoso Ciptakan Inovasi Sisa Limbah Air Singkong Jadi Kerupuk



Berita Baru Jatim, Bondowoso – Mahasiswa KKN BTV (Back to Village) III Universitas Jember di Desa Koncer Darul Aman, Tenggarang, Bondowoso, menciptakan inovasi baru dengan sisa limbah air singkong menjadi kerupuk.

Salah satu mahasiswa KKN BTV III Unej, yaitu Hilalah Mekkah Wati yang didampingi oleh DPL (Dosen Pendamping Lapangan) Drg. Agustin Wulan Suci D, M.D.Sc. Sejak terjadinya covid-19 ini, ia mengatakan bahwa ekonomi khususnya di Indonesia sangat buruk, sehingga membuat masyarakat di Indonesia banyak yang melakukan apa saja dalam mendapatkan uang dan kebutuhan sehari-harinya, meskipun itu tidak memikirkan dampak baik atau buruknya.

Adanya pandemi covid-19 dan juga PPKM (Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) yang diperintahkan oleh pihak pemerintah membuat para pekerja banyak kehilangan pekerjaannya, termasuk pengusaha pabrik keripik yang juga terdampak covid-19, akibat dari terdampak pandemi, pabrik tersebut kehilangan penghasilannya hingga 50%nya dari penghasilannya sebelumnya, menurut pengusaha saat diwawancarainya.

Sebelum pandemi, kendala pabrik keripik ini hanya ada kendala pada bahan pokok (minyak) yang selalu naik, tetapi itu bisa dilewatinya, karena produk keripik yang juga meluas ke kota tetangga seperti kota Situbondo, Probolinggo, Gresik dengan melalui sales yang bekerja sama dengan pabrik tersebut.

Namun karena pandemi masih berlangsung hingga saat ini, membuat pabrik keripik tersebut sangat kehilangan penghasilannya.

“Oleh karena itu, dengan adanya KKN yang dilaksanakan secara mandiri dan di desa sendiri, saya berkesempatan membantu pabrik keripik yang ada di daerah rumah saya.” Tuturnya.

Inovasi dari Hilalah menyarankan untuk menciptakan menu atau produk baru dengan memanfaatkan hasil tepung dari sisa limbah air singkong. Selain itu ia juga akan memberikan pelatihan untuk pengusaha pabrik tersebut agar lebih memanfaatkan media sosial atau teknologi yang semakin berkembang ini, dalam melakukan promosi produk untuk penjualannya.

“Saya melaksanakan KKN mandiri ini secara langsung turun ke lapangan (pabrik keripik) untuk menciptakan inovasi yang saya inginkan, selain itu saya tiap harinya datang ke pabrik ini dengan tujuan sekaligus membantu para pekerja dan untuk saling mengenalnya, karena di rumah juga tidak ngapa-ngapain.” Tuturnya.

Tujuan dari inovasi yang diinginkan ini, yaitu untuk mengembangkan produk baru yang bahkan jarang ditemui di kota kecil ini, Bondowoso. Oleh karena itu, ia berharap bahwa produk yang dibuatnya ini banyak peminatnya dari berbagai kalangan.

beras