Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Mahasiswa KKN UNEJ Sosialisasikan Pembuatan Eco Enzyme dan Pupuk Organik Cair (POC) pada Masyarakat Desa Cangkring
Dok. Foto: Penyelenggaraan Sosialisasi Eco Enzyme dan Pupuk Organik Cair (POC) oleh Mahasiswa KKN UNEJ di Desa Cangkring.

Mahasiswa KKN UNEJ Sosialisasikan Pembuatan Eco Enzyme dan Pupuk Organik Cair (POC) pada Masyarakat Desa Cangkring




Berita Baru, Bondowoso – Pembahasan mengenai sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan tersebut dipicu oleh pertambahan penduduk dan meningkatnya pola konsumsi masyarakat. Sejalan dengan itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) pada tahun 2020 menaksir timbunan sampah di Indonesia mencapai 67,8 juta ton.

Alasan tersebut mendorong Mahasiswa KKN UNEJ membentuk komunitas Peduli Sampah di Desa Cangkring, komunitas ini terdiri dari pengurus inti ditingkat desa dan juga pengurus di tingkat RW. Pada tahap awal mahasiswa UNEJ melakukan sosialisasi door to door ke rumah warga dengan cara memberikan penjelasan langsung mengenai jenis sampah organik dan anorganik serta mempraktikkan langsung cara pemilihan nya. Tahap selanjutnya pengambilan sampah ke rumah warga yang kemudian sampah organik nya dijadikan bahan untuk sosialisasi kepada seluruh warga desa dan tamu undangan tentang pembuatan Eco Enzyme dan Pupuk Organik Cair (POC).

Eco enzyme merupakan cairan serbaguna hasil dari fermentasi limbah dapur organik semisal ampas buah dan sayuran, gula (gula coklat, gula merah atau gula tebu), dan juga air. Cairan tersebut dapat digunakan untuk menjernihkan sungai atau kolam, pengharum ruangan alami, cairan pembersih rumah, dan lain sebagainya.
Yuliana sebagai aktivis sampah sekaligus narasumber menyampaikan “Eko-enzim merupakan produk ramah lingkungan yang mudah dibuat oleh siapapun.

Pembuatannya hanya membutuhkan air, gula sebagai sumber karbon, serta sampah organik sayur dan buah. Eko-enzim adalah hasil dari fermentasi limbah dapur organik, gula (gula coklat, gula merah atau gula tebu), dan air dengan perbandingan 3 : 1 : 10″.

Sedangkan pupuk organik cair (POC) merupakan pupuk yang tersedia dalam bentuk cair, POC dibuat secara alami melalui proses fermentasi bahan-bahan organik sehingga menghasilkan larutan dari hasil pembusukan bahan organik tersebut. Dalam pupuk organik cair ini terkandung mikroorganisme yang berperan penting dalam membantu pertumbuhan tanaman. Pupuk organik cair mempunyai beberapa manfaat diantaranya dapat mendorong dan meningkatkan pembentukan klorofil daun dan pembentukan bintil akar pada tanaman leguminosae sehingga meningkatkan kemampuan fotosintesis tanaman dan penyerapan nitrogen dari udara, dapat meningkatkan vigor tanaman, mengurangi pencemaran lingkungan, dan meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan.

Sosialisasi ini diadakan di rumah Pangky selaku ketua RW 01 pada tanggal 15 Agustus 2022 yang dihadiri oleh Kepala Desa, perangkat desa, tokoh masyarakat, perwakilan kelompok tani, serta masyarakat umum.

“Tujuan dari sosialisasi ini adalah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa sampah tidak selalu memberikan dampak negatif, namun bisa juga memberikan manfaat jika diolah dengan baik.” ujar Waskito Teddy, penanggung jawab program Peduli Sampah.

“Sampah organik yang berasal dari aktivitas dapur yang awalnya hanya dibuang dapat diolah menjadi pupuk organik cair dan eco enzyme. POC sendiri sangat bermanfaat bagi warga yang mengalami kesusahan dikarenakan harga pupuk yang melambung tinggi.” lanjutnya.

Senada dengan itu, Hafid, salah satu peserta sosialisasi dari RW 06 berharap setelah adanya sosialisasi pengolahan sampah ini, masyarakat Desa Cangkring lebih sadar akan pentingnya pengolahan sampah dimulai dari setiap rumah sebagai langkah awal untuk meminimalisasi terjadinya penumpukan sampah.

beras