Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Masih Pandemi, UIN KHAS Jember Justru Nekat Gelar Wisuda Tatap Muka

Masih Pandemi, UIN KHAS Jember Justru Nekat Gelar Wisuda Tatap Muka



Berita Baru Jatim, Jember – Dalam berbagai kesempatan Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas tak pernah lelah mengingatkan pentingnya untuk saling tepo sliro dalam situasi Covid-19 dengan menahan diri agar tidak mengadakan kegiatan berkerumun.

Namun, berbeda dengan salah satu lembaga perguruan tinggi di Kabupaten Jember. Universitas Islam Negeri Kyai Haji Achmad Siddiq justru nekat menggelar Wisuda langsung dan mengabaikan himbauan Pemerintah.

Acara wisuda 200 mahasiswa Universitas Islam Negeri KH Achmad Siddiq (UIN KHAS) di Aula Gedung Kuliah Terpadu (GKT), Kecamatan Kaliwates berlangsung singkat, sekitar satu jam, mulai pukul 8.00 WIB – 9.00 WIB, Selasa (29/6/2021).

Singkatnya acara wisuda itu, diduga lantaran kegiatan tersebut melanggar protokol kesehatan (prokes) Covid-19. Panitia kegiatan acara tersebut tidak mengantongi izin dari Satgas Covid-19 Kecamatan Kaliwates.

Satgas Covid-19 kecamatan sendiri tidak mengeluarkan izin dengan pertimbangan kasus Covid-19 saat ini di Kabupaten Jember belum mereda, bahkan naik. Ditambah di Kampus UIN KHAS beberapa waktu lalu, menjadi kluster penyebaran Covid-19.

“Satu minggu sebelum acara digelar, saya dapat informasi dari Kepala Puskesmas Mangli (Kecamatan Kaliwates), dr Dina, ada kluster baru di UIN KHAS, sekitar 11 orang positif. Mereka satu dekan dan lainnya staf,” kata Kapolsek Kaliwates Kompol Edy Sudarto, dikutip dari Faktualnews.co, Selasa (29/6/2021).

Edy mengatakan, riwayat adanya penyebaran virus Covid-19 itu berawal dari adanya seorang Dekan Kampus UIN KHAS Jember yang baru pulang dari kegiatan di Yogyakarta. “Kemudian pulang ke sini (UIN KHAS) mengadakan workshop, itu laporan yang saya terima. Dan singkat ceritanya gitu,” katanya.

Berdasarkan informasi itu, lanjut Edy, pihak panitia wisuda UIN KHAS yang mengajukan surat izin keramaian tidak diperkenankan melakukan kegiatan wisuda secara tatap muka langsung.

“Kemudian, saya bersama Camat, Koramil, dan dokter Puskesmas Mangli, Kaliwates (Satgas Covid-19 tingkat Kecamatan Kaliwates). Mendatangi kampus, dan meminta untuk disampaikan kepada Rektor (UIN KHAS) yang tidak ada di tempat, saya tidak tahu kemana. Supaya pelaksanaan wisuda dengan offline (tatap muka langsung) diganti online (daring),” kata Edy.

Imbauan itu, kata Edy, sebanyak 60 – 70 persen panitia wisuda setuju untuk wisuda dilakukan secara daring. Namun kata mantan Kanit Intel Polres Jember ini, rekomendasi yang disampaikan untuk tidak dilaksanakannya wisuda offline itu, tidak diindahkan pihak kampus.

“Prof Babun (Rektor UIN KHAS) tetap melaksanakan wisuda secara offline. Sehingga tadi saya terima informasi (tetap dilaksanakan) wisuda offline, (seketika itu) Muspika ke lokasi bermaksud membubarkan. Tapi pelaksanaan hampir selesai, tinggal 4 – 5 orang. Pelaksanaan juga tidak ada seremonial. Prosesnya dipanggil, terima (ijazah) langsung pulang. Tidak sampai satu jam setengah selesai. Sehingga tidak jadi dibubarkan,” jelasnya.

Wisuda ini rencananya akan dilangsungkan dalam dua gelombang. Gelombang pertama jumlah wisudawan 200 orang. Sedangkan gelombang kedua juga sebanyak 200 orang.

Terpisah, salah seorang wisudawan berinisial DS membenarkan tentang adanya wisuda secara tatap muka yang digelar UIN KHAS Jember. Ia menjelaskan, kegiatan wisuda yang diikuti olehnya juga ratusan teman-temannya itu sudah menerapkan protokol kesehatan ketat.

“Saat akan wisuda harus melakukan Swab Tes dulu, itu wajib dan instruksi pihak kampus. Saat akan masuk ruangan (untuk proses) wisuda juga melalui tahapan prokes, duduk berjarak, wajib pakai masker, ada juga saya lihat pakai faceshield, dobel maskernya, dekan dan staf lainnya. Ada 200 an yang diwisuda dan dibagi dua gelombang. Sekarang dan besok. Total 400 wisudawan,” jelas mahasiswa asal Bondowoso ini.

Terkait pelaksanaan wisuda tatap muka itu tetap dilakukan, kata DS, saat pidato Rektor UIN KHAS Prof Babun Suharto, mengatakan sudah ada izin dari kepolisian dan Satgas Covid-19.

“Makanya tetap dilaksanakan wisuda ini. Saya pun cukup bersyukur bisa ada acara wisuda ini. Meskipun memang orang tua saya hanya bisa tunggu di luar gedung. Tapi prosesnya cepat dan tidak ada seremonial apapun. Kurang lebih sejam. Masuk dengarkan pidato, tunggu dipanggil, dapat ijazah langsung keluar ruangan,” jelasnya.

Untuk kegiatan berfoto sebagai seorang wisudawan, lanjutnya, juga tidak ada. “Jangankan itu, berfoto dengan orang tua saja pakai HP (ponsel). Setelah itu orang tua saya langsung pulang ke Bondowoso. Karena takut saat ini pandemi ini,” katanya.

Sementara itu saat wartawan mencoba minta konfirmasi dari Rektor UIN KHAS Jember Prof. Babun Suharto, yang bersangkutan tidak ada di kampus. Salah seorang staf bagian penerima tamu yang enggan disebutkan namanya, menyampaikan jika rektor langsung pergi setelah rapat koordinasi.

“Tadi sehabis rapat langsung pulang, atau keluar kampus. Tidak tahu kemana. Rapat tadi dengan staf gitu,” katanya. Sedangkan saat dikonfirmasi melalui ponselnya, belum ada jawaban. Kemudian saat dihubungi lewat Whatsapp, juga belum ada jawaban dan hanya menunjukkan centang dobel abu-abu.

Perlu diketahui, dari informasi yang didapat wartawan di lapangan, terkait dugaan pelanggaran Prokes Covid-19 dengan diadakannya wisuda di Kampus UIN KHAS Jember, Satreskrim Polres Jember sedang melakukan penyelidikan.

beras