Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Kanjuruhan

Melihat Tragedi Kanjuruhan Malang, Hati Marc Klok Hancur



Berita Baru, Sepakbola – Gelandang milik Persib Bandung, Marck Klok mengakui sangat sedih dengan tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.

Menurut Dia, tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan menjadi catatan kelam bagi sepakbola Indonesia, pasalnya dalam insiden tersebut banyak korban jiwa berguguran. 

Sebagai informasi, seusai Derby Jatim antara Arema FC vs Persebaya Surabaya, terjadi kerusuhan dan tragedi tersebut menjadi kisah paling kelam dalam sepakbola Indonesia.

Sehubungan dengan itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Malang mengumumkan bahwa korban yang meninggal dunia dari Tragedi Kanjuruhan bertambah.

Sebelumnya, korban meninggal dunia mencapai 125 orang sejak Minggu (2/10/2022) dini hari.

Lalu pada Selasa (4/10/2022) hingga pukul 10:00 WIB, korban meninggal dunia bertambah menjadi 131 orang.

Jumlah korban meninggal dunia itu, terdata di 10 rumah sakit dan sisanya terkonfirmasi oleh pihak keluarga yang langsung dibawa pulang dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) yakni Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. 

“Ya saya sudah seperti saya tulis di website saya sangat sedih. Ini tragedi yang besar,” kata Marc Klok

Pemain yang menggunakan nomor punggung 10 menurutkan, tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, harus menjadi pelajaran dan introspeksi bagi semua pihak mulai dari suporter hingga pihak keamanan.

“Saya pikir kita harus belajar dari momen ini juga, dan momen ini ga bisa datang lagi di Indonesia, untuk suporter belajar mindset suporter sangat penting,” ujar Marc Klok.

“Tapi juga mindset polisi dan security di stadion di negara ini,” ucap pemain berusia 29 tahun ini menambahkan.

Marc Klok Nilai Sepakbola Pemersatu Masyarakat

Sebagai pemain sepakbola profesional, Marc Klok selalu berusaha menampilkan permainan terbaiknya dan menargetkan kemenangan.

Selain itu, saat kehilangan poin dia bersama rekan-rekannya tentu merasa kecewa.

Namun, kekecewaan tersebut masih bisa dikontrol, hal tersebut menurutnya harus dilakukan juga oleh suporter dengan mengontrol emosi dan tidak melakukan hal yang dapat merugikan orang lain.

“Semoga suporter belajar dari momen ini, pasti kita punya emosi dari tim kita. Pasti kita tidak senang kalau tim kita kalah atau pemain punya masalah,” ujar Marc Klok.

Pemain sendiri menurut Klok, sangat membutuhkan dukungan dari suporter, baik dalam kondisi kalah maupun menang.

Selain itu, sepak bola sejatinya merupakan salah satu pemersatu dan hiburan bagi semua lapisan masyarakat.

“Yang penting support yang bagus adalah kalau kita menang, tapi juga kalau kalah itu penting. Kalau punya emosi jangan sampai kita masuk lapangan, ini sepakbola yang semua cinta tidak ada tempat untuk fight dengan pemain atau suporter dengan polisi,” jelasnya.

Sementara itu, Persib Bandung bersama Yayasan Pembina Masjid (YPM) Salman Institut Teknologi Bandung (ITB), mengadakan doa bersama, Rabu (5/10/2022), sebagai bentuk solidaritas dan duka cita atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.

Doa bersama tersebut, dilaksanakan di Masjid Salman ITB, seusai Shalat Maghrib.

Dalam kegiatan ini, dihadiri pemain Persib di antaranya Achmad Jufriyanto, Teja Paku Alam, Fitrul Dwi Rustapa, Bayu Mohamad Fiqri, Robi Darwis, Ferdiansyah, Arsan Makarin dan Kakang Rudianto.

Kegiatan tersebut diawali dengan Salat Maghrib berjamaah dan selanjutnya sambutan oleh Dewan Pakar YPM Salman ITB, Budhiana Kartawijaya.

Setelah itu, Ustaz Handy Bonny menyampaikan taushiyah yang ditutup dengan doa bersama. Kegiatan ini diakhiri dengan Salat Isya berjamaah. 

beras