Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Menakar Peluang Pemimpin Perempuan di Pemilu 2024

Menakar Peluang Pemimpin Perempuan di Pemilu 2024



Berita Baru, Surabaya – Pemimpin perempuan bukanlah hal yang mustahil lagi di era modern ini, di Indonesia saat ini banyak nama perempuan hebat yang bisa menduduki posisi penting republik. Semisal Presiden kelima Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastusi, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Ketua DPR RI Puan Maharahi dll.

Banyak lembaga riset yang mengungkapkan, bahwa kepemimpinan perempuan memiliki kelebihan dan kredibiltas yang tinggi saat menjadi mempimpin. Contohnya, negara-negara yang dipimpin oleh perempuan dinilai berhasil mengendalikan pandemi COVID-19. Misalnya Selandia Baru dengan Perdana Menteri Jacinda Ardern, Taiwan dengan Presiden Tsai Ing-wen, dan Jerman dengan Kanselir Angela Merkel, dan lain-lain.

Berdasarkan hasil survei KedaiKOPI menemukan bahwa penerimaan publik terhadap presiden perempuan tembus 55 persen. Hasil ini diperoleh dari survei yang diselenggarakan pada 3 hingga 18 Agustus 2022 di 34 provinsi di Indonesia. Sebanyak 1.197 responden dipilih secara acak dengan menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,89 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan menggunakan Computer Assisted Personal Interviewing (CAPI).

Hasil survei terbaru tersebut memperlihatkan bahwa penerimaan publik terhadap presiden perempuan mengalami peningkatan, di mana berdasarkan hasil survei pada November 2021 silam hanya 34,2 persen. Selain itu, penerimaan publik publik terhadap anggota legislatif perempuan yang mendapatkan dukungan 76 persen, bupati atau walikota perempuan mendapat dukungan 70,8 persen, gubernur perempuan mendapat dukungan 68 persen dan wakil presiden perempuan mendapat dukungan 64,7 persen.

Sementara itu, jumlah pemilih pada Pemilu yang tercatat Komisi Pemilihan Umum (KPU) hingga Juni 2022, pemilih perempuan memiliki prosentase lebih besar dari pada pemilih laki-laki. Adapun terkait komposisi pemilih, KPU mencatat jumlah pemilih laki-laki dan perempuan cenderung seimbang. Perempuan berjumlah 95.829.962(50,10 persen) dan laki-laki berjumlah 95.193.207 (49,90 persen).

Dengan demikian, apakah pemimpin perempuan mempunyai peluang di Pemilu 2024? Bagaimana pendapat Anda?

beras