Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Mengenal Fahri Hamzah, Macan Politik Indonesia
Fahri Hamzah, Macan Politik Indonesia.

Mengenal Fahri Hamzah, Macan Politik Indonesia



Berita Baru, SurabayaFahri Hamzah merupakan politikus Indonesia dari Nusa Tenggara Barat (NTB) yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI periode 2014-2015.

Sosok Fahri Hamzah tentunya sudah tidak asing lagi di panggung politik di Indonesia.

Laki-laki kelahiran 10 Nopember tahun 1971 di Utan, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat ini mulai dikenal publik sejak bergulirnya reformasi pada awal 1998.  

Fahri Hamzah merupakan Ketua Umum sekaligus aktor intektual berdirinya Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI).

Di bawah kepemimpinan Fahri Hamzah, KAMMI melancarkan gerakan anti-KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme). 

Pada saat elemen mahasiswa lain menolak Habibie sebagai pengganti Soeharto karena dinilai sama saja, KAMMI satu-satunya elemen mahasiswa yang mendukung B.J. Habibie untuk melanjutkan estafet kepemimpinan di Indonesia.

Sejak masih berstatus mahasiswa di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI), Fahri sangat aktif dalam berbagai kegiatan akademis di dalam maupun di luar kampus.

Selain pernah menjabat sebagai salah satu pimpinan di Jurusan Ekonomi Ekstensi UI, Fahri  Hamzah juga pernah menjadi Ketua Departemen Pengembangan Cendekiawan Muda Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Pusat.

Karir politiknya diawali saat dirinya diangkat menjadi Staff Ahli MPR RI pada tahun 2004. 

Kemudian dia memutuskan untuk bergabung dengan Partai Keadilan Sosial (PKS) dan menjadi anggota DPR RI pada tahun 2004 mewakili daerah kelahirannya, Nusa Tenggara Barat. 

Pada saat itu, dirinya bertugas di Komisi VI yang fokus menangani masalah Perdagangan, Perindustrian, Investasi, Koperasi/UKM, dan BUMN.

Pada tahun 2009, Fahri ditunjuk oleh FPKS sebagai Wakil Ketua Komisi III yang membidangi Legislasi.

Di tengah kesibukannya sebagai anggota Dewan, Fahri Hamzah juga aktif menulis dalam berbagai artikel. 

Salah satu karyanya yang berhasil diterbitkan oleh Yayasan Faham Indonesia (YFI), ialah buku yang berjudul “Negara, BUMN dan Kesejahteraan Rakyat”.

Di tahun 2011 lalu, nama Fahri Hamzah menjadi sorotan publik setelah dirinya mengeluarkan penyataan pedas terhadap KPK. 

Menurut Fahri Hamzah, KPK lebih baik dibubarkan karena dirinya tidak percaya dengan adanya institusi superbodi dalam demokrasi. 

Meskipun mendapat kecaman dari berbagai aktivis anti korupsi, hal itu tidak pernah membuat Fahri Hamzah jera.

Tak lama kemudian, dia kembali mengeluarkan pernyataan yang menilai bahwa KPK telah gagal menangani korupsi sistemik.

Tidak hanya itu, Fahri Hamzah pada 28 Oktober 2019 bersama sejumlah koleganya keluar dari PKS, kemudian mendirikan Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora Indonesia). Anis Matta sebagai Ketua Umum dan Fahri Hamzah sebagai Wakil Ketua Umum, Mahfud Sidiq sebagai Sekjend dan Ahmad Riyaldi menjadi Bendahara Umum.

beras