Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Menggeledah Ruang Pimpinan DPRD Jatim, KPK Amankan Dokumen hingga Uang
Sumber Foto: tvOne

Menggeledah Ruang Pimpinan DPRD Jatim, KPK Amankan Dokumen hingga Uang



Berita Baru, Surabaya – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah ruangan pimpinan DPRD Jatim usai penangkapan Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Simanjuntak pada Rabu (14/12/2022).

Penggeledahan ruangan pimpinan DPRD Jatim dilakukan secara marathon sejak Senin (19/12/2022). Tim KPK masih berada di Gedung DPRD Jatim, Jalan Indrapura Surabaya, pada Selasa (20/12/2022) siang.

Petugas keamanan terlihat berjaga saat tim KPK menggeledah sejumlah ruangan. Petugas keamanan melarang pewarta naik ke lantai dua.

Di lantai dua Gedung DPRD Jatim berjajar ruang pimpinan DPRD Jatim, termasuk ruangan Sahat Tua Simanjuntak, dan ruangan ketua fraksi maupun ketua komisi.

Dalam penggeledahan itu, KPK mengamankan sejumlah dokumen hingga uang dari operasi penggeledahan di ruang kerja Ketua dan Wakil Ketua DPRD Jawa Timur.

Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK Ali Fikri mengatakan, upaya paksa penggeledahan itu dilakukan pada Senin (20/12/2022).

Penggeledahan ini merupakan perkembangan penyidikan terkait dugaan suap alokasi dana hibah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur yang menjerat Wakil Ketua DPRD setempat, Sahat Tua P. Simandjuntak.

“Dari lokasi tersebut ditemukan dan diamankan antara lain berbagai dokumen, barang bukti elektronik dan sejumlah uang,” kata Ali dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Selasa (20/12/2022).

Selain gedung DPRD, tim penyidik juga menggeledah kediaman para pihak yang terkait dalam perkara dugaan suap alokasi dana hibah ini.

Ali mengatakan, sejumlah dokumen hingga uang tersebut akan dianalisa dan penyitaan oleh tim penyidik KPK.

“Untuk melengkapi berkas perkara penyidikan Tersangka Sahat Tua P. Simandjuntak dan kawan-kawan,” ujar Ali.

Sebelumnya, Sahat dan bawahannya terjaring operasi tangkap tangan (OTT) di Jawa Timur setelah melakukan dugaan tindak pidana suap terkait alokasi dana hibah Pemprov Jatim.

Sahat diduga menerima uang Rp 1 miliar dari Kepala Desa Jelgung, Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang, Abdul Hamid. Ia diketahui menjabat Koordinator Kelompok Masyarakat (Pokmas).

Suap diberikan agar Sahat membantu dan memperlancar pengusulan permohonan bantuan dana hibah yang diajukan Pokmas.

Sebagai informasi, Pemprov Jatim memang menganggarkan dana hibah yang bersumber dari APBD. Anggaran tahun 2020 dan 2021 dana hibah tersebut mencapai Rp 7,8 triliun.

Sebelum menerima uang Rp 1 miliar itu, Sahat sebelumnya telah membantu Pokmas menerima dana hibah Rp 80 miliar untuk tahun 2021 dan 2022.

Wakil Ketua KPK, Johanis Tanak menduga adanya kesepakatan pembagian komitmen fee 20 persen dari dana hibah yang cair untuk Sahat dan 10 persen untuk Hamid.

Lebih lanjut, agar usulan permohonan dana hibah Pokmas kembali dibantu, Sahat dan Hamid bersepakat menyerahkan uang ijon Rp 2 miliar.

Uang itu dibayarkan Hamid Rp 1 miliar pada Rabu (14/12/2022) melalui bawahannya, Ilham Wahyudi yang menjabat Koordinator Lapangan Pokmas.

Adapun setengah uang ijon lainnya akan dibayarkan pada Jumat (16/12/2022). Namun, pembayaran itu urung karena mereka terjaring OTT.

“Sisa Rp 1 miliar yang dijanjikan tersangka Abdul Hamid akan diberikan pada Jumat,” kata Johanis.

beras