Mengisi Kemerdekaan dengan Tradisi Tirakatan Malam 17 Agustus
Berita Baru, Kolom – Acara malam 17 Agustus yang menjadi tradisi tahun ke tahun adalah budaya tirakatan. Indonesia akan memperingati Hari Kemerdekaan yang ke-77 pada 17 Agustus besok. Berbagai daerah mempersiapkan acara untuk merayakan hari kemerdekaan tersebut.
Tirakatan Indonesia memiliki berbagai kegiatan unik yang diadakan di setiap daerah. Salah satunya di Jawa, diadakan acara Tirakatan pada tanggal 16 Agustus malam. Acara ini dilakukan sebagai tanda ucapan syukur atas kemerdekaan Indonesia.
Tirakatan biasanya dirayakan setiap RT di hampir seluruh bagian Pulau Jawa, warga berkumpul, berdoa bersama, menyaksikan penampilan anak-anak dan warga (biasanya tarian, paduan suara, atau penampilan wayang) serta makan bersama.
Batam juga memiliki kegiatan khusus untuk merayakan 17 Agustus, yaitu Lomba Sampan Layar. Lomba ini diadakan sejak 1959 hingga sekarang. Lomba ini mengundang banyak orang berbondong-bondong untuk menyaksikan sehingga dapat menjadi daya tarik wisata.
Lomba berskala regional ini dipadati penonton dari daerah sekeliling tepi laut hingga pelataran pelabuhan di daerah Belakang Padang, Batam. Di Semarang, ada perlombaan Lari Obor Estafet yang diikuti oleh orang dewasa.
Kegiatan ini sudah dilakukan sejak 32 tahun lalu dan memiliki filosofi mendasari kegiatan tersebut, yaitu obor dianggap sebagai semangat para pahlawan ketika memperjuangkan kemerdekaan.
Lain di Semarang, lain di Bandung. di Kota Kembang ini, diadakan Pawai Jampana untuk memperingati kemerdekaan. Warga membawa sebuah tandu besar berisi hasil-hasil bumi dan hidangan yang diangkut oleh empat orang.
Kegiatan ini merupakan tradisi tahunan masyarakat Sunda untuk memperingati kemerdekaan RI. Masyarakat Yogyakarta, yang masih kental dengan keraton menggelar upacara bendera dengan kostum prajurit keraton.
Peserta upacara berbusana layaknya prajurit pria dan wanita keraton, dilanjutkan kirab berkeliling kampung. Di Aceh, ada lomba Pacu Kude. Para peserta berusia 12 hingga 20 tahun memacu kuda tanpa pelana dengan disaksikan oleh banyak warga Aceh.
Lombok, Nusa Tenggata Barat memiliki budaya Peresean, yang mempertemukan 2 laki-laki untuk bertarung dengan sebilah rotan dan perisai tradisional. Dilansir Antara News, parasean pada awalnya dipertontonkan kepada turis untuk program Visit Lombok 2012, namun tahun-tahun berikutnya diadakan pula untuk memperingati kemerdekaan RI.
Malang mengadakan kegiatan Barikan, yaitu kegiatan makan bersama sembari duduk lesehan menghadap tumpeng nasi kuning lengkap dengan lauk pauknya. Barikan dilakukan setelah acara sambutan, dari para pemimpin daerah dan penyampaian pesan-pesan moral nasionalis kepada masyarakat.
Palembang juga memiliki tradisi unik, yaitu Festival Telok Abang. “Telok” berarti “telur” dan “abang” berarti “warna merah”. Warga merebus telur ayam atau tur bebek dengan pewarna makanan merah yang kemudian ditancapkan di atas perahu, mobil, atau pesawat hias warna-warni yang menarik perhatian anak-anak.
Selain itu, Banjarmasin memiliki tradisi lomba dayung, Sukabumi dengan tradisi pertnjukkan kesenian daerah, Pacu kapal di Kepulauan Riau, dan di daerah-daerah yang mengadakan lomba-lomba dalam rangka perayaan kemerdekaan sekaligus ulang tahun RI.