Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Nico Afinta dalam Lembaran Konsorsium 303, Sekum Badko HMI Jatim: Kapolda Jatim Harus Klarifikasi

Nico Afinta dalam Lembaran Konsorsium 303, Sekum Badko HMI Jatim: Kapolda Jatim Harus Klarifikasi



Berita Baru, Surabaya – Perjalanan kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua memasuki bab baru. Ferdy Sambo telah ditetapkan sebagai tersangka. Jendral Bintang Dua itu merupakan dalang kematian bekas ajudan pribadinya. Pelbagai dugaan motif di balik pembunuhan berencana bermunculan di publik.

Kepala Bareskrim Polri, Komjen Pol Agus Andrianto, motif kasus pembunuhan Brigadir J terlalu sensitif. Itu sebabnya, untuk menjaga perasaan, motif kasus tersebut hanya akan menjadi konsumsi tim penyidik.

“Untuk menjaga perasaan semua pihak, biarlah jadi konsumsi penyidik dan nanti mudah-mudahan terbuka saat persidangan,” kata dia kepada wartawan, Kamis (11/8), seperti dikutip Kompas.com

Desas-desus dan spekulasi di balik kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua merebak. Sekira sepekan terakhir, dokumen bertajuk “Kaisar Sambo dan Konsorsium 303” beredar luas.

Angka 303 merupakan pasal dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang mengatur tentang perjudian. Dalam salinan file Portable Document Format (PDF) itu nama dan foto Ferdy Sambo terpampang di pucuk bagan polisi.

Dokumen enam halaman itu membeberkan peta jaringan keterlibatan aparat kepolisian dalam bisnis illegal judi online. Seluruh aliran dana perjudian itu, diduga bermuara kepada Ferdy Sambo. Petinggi-petinggi di Kepolisian Daerah (Polda) pun terseret.

Kepala Polisi Daerah (Kapolda) Jawa Timur, Irjen Nico Afinta, salah satunya. Ia diduga mendapat jatah dari seseorang yang bernama Tom Liwafa alias Arizal Lowafa. Ia merupakan salah satu Crazy Rich Surabaya.

“Tom Liwafa alias Arizal Liwafa, mencuci uang setoran 303 melalui TL (Crazy Rich Surabaya). Menggunakan banyak macam usaha legal milik TL. Hasil pencucian uang disetorkan TL kepada Nico Afinta melalui Taufik Herdiansyah. Taufik berperan sebagai kasir wilayah Jatim. TL & SS (Crazy Rich Surabaya) melakukan investasi di judi online dengan membuat lebih dari 10 website bekerjasama dengan mafia judi Philipina,” begitu penjelasan yang tercantum dalam dokumen tersebut.

Yusfan Firdaus, Sekretaris Umum Badko HMI Jawa Timur, menilai demi menjaga kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri, Kapolda Jatim perlu memberikan klarifikasi yang disampaikan ke publik. Di sisi lain, pria yang kerap disapa Yusfan itu mengatakan bahwa sikap itu akan menjaga marwah Polri sebagai institusi penjaga keamanan dan ketertiban.

“Demi menjaga kondusifitas dan kepercayaan masyarakat Jawa Timur serta marwah kepolisian. Kapolda perlu kiranya memberikan klarifikasi kepada publik,” tegas mahasiswa Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel, Surabaya.

Ia menyampaikan bahwa keresahan masyarakat terkait Konsorsium 303 mestinya dijawab. Lebih-lebih dokumen itu mencatut petinggi kepolisian di Jawa Timur. Yusfan mengaku angkat topi bila Kalolda melakukan klarifikasi ke publik.

“Secara pribadi, saya sampaikan rasa hormat yang sangat tinggi terhadap Kapolda Jawa Timur apabila dapat menjawab keresahan masyarakat terhadap informasi kasus konsorsium 303 yang diduga menyeret beliau,” kata Yusfan

Namun, ia berharap Kapolda Jatim benar-benar tidak terlibat pada kasus konsorsium 303. “Dan diberikan kekuatan untuk tetap menjalankan program-program Polda Jawa Timur,” harapnya.

beras