Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Zia Ulhaq, Mandataris Ketua PC PMII Probolinggo,
Zia Ulhaq, Mandataris Ketua PC PMII Probolinggo. (Foto: Beritabaru.co)

PC PMII Probolinggo: Saatnya Tindakan Otoriter di Probolinggo Disudahi



Berita Baru Jatim, Probolinggo – Bupati Probolinggo, Jawa Timur, Puput Tantriana Sari terjerat operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia ditangkap bersama suaminya yang merupakan anggota DPR, Hasan Aminuddin pada Senin 30 Agustus lalu.

Penangkapan tersebut makin menabalkan dinasti politik menjadi pupuk bagi praktik menggarong uang rakyat. Kekuasaan yang dibangun Puput Tantriana Sari dan Hasan Aminuddin melalui jalur kekerabatan membuka ruang terjadinya pelbagai penyelewengan.

Tindakan lancung itu, bagi Zia Ulhaq, Mandataris Ketua PC PMII Probolinggo, merupakan kejahatan luar biasa. Alhasil, hak-hak warga terampas. “Sebab prilaku maling uang rakyat sangat berdampak kepada ketidak sejahteraan rakyat,” tutur pria yang akrab disapa Yayak saat dikonfirmasi melalui WhatsApp.

Ia menegaskan, kasus maling uang rakyat seharusnya diusut tuntas. Jika tidak, kata Yayak, tindakan menggarong uang rakyat akan semakin subur. “Saya mengutip kata Gus Dur bahwasannya tikusnya sudah menguasai lumbung.”

Lembaga anti rasuah itu mestinya didukung penuh dalam mengusut tuntas dugaan korupsi lainnya. “Bukan malah dihalang-halangi dengan dianggap sebagai provokasi.” Yayak juga menyoroti dinasti politik yang dibangun Hasan Aminddin sejak 18 tahun sudah menjadi rahasia umum dan kerap kali loyalis Hasan Aminuddin menghalangi gerakan masyarakat dalam membantu KPK.

“Selain itu juga sifat otoriter yang digunakan dia saat memimpin. Tidak sedikit masyarakat Probolinggo yang takut jika berurusan dengan Hasan-Tantri serta kroni-kroninya. Apalagi persoalan ruang hidup yang dialami oleh kaum mustadafin,” tegas pria lulusan Universitas Nurul Jadid ini.

Sudah saatnya seluruh mahasiswa, tokoh agama, dan kaum mustad’afin lainnya untuk mendukung dan bergandeng tangan dalam menciptakan Kabupaten Probolinggo yang berintegritas dan bebas korupsi.

“Itu merupakan ikhtiar ke depan agar ketertindasan yang selama ini dialami kaum mustad’afin di Probolinggo tak terjadi lagi,” harapnya.

beras