Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Khofifah
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Pemprov Jatim Genjot Perluasan Desa Devisa



Berita Baru, Surabaya – Pemprov Jawa Timur terus menggenjot perluasan desa devisa. Bahkan, pada tahun ini sebanyak 20 desa sudah diusulkan menjadi desa devisa.

Hal itu diungkapkan Guberjur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Menurut dia, pihaknya optimistis desa-desa yang ada di Jatim memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai desa devisa. “20 calon desa devisa sudah diusulkan ke Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) untuk tahun ini,” ungkapnya.

Dilansir dari Medcom.id, Desa Devisa sebagai program pendampingan berbasis pengembangan masyarakat atau komunitas. Desa devisa ini diharapkan bisa menjadi penyokong kesejahteraan masyarakat desa.

Dalam program ini, desa yang memiliki produk unggulan dengan orientasi ekspor berkesempatan mengembangkan potensinya. Akses terhadap pasar yang lebih luas dan pendampingan pengolahan produk diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi, sosial, dan lingkungan masyarakat.

“Sekarang kita mendapatkan kuota 15 Desa Devisa. Tetapi saat ini yang telah siap ada 20 desa. Kita akan mengajukan semua,” kata Khofifah, Rabu (16/2)

Dia membeberkan, Kabupaten Madiun ada dua desa yang diusulkan jadi Desa Devisa, yakni Candimulyo, Kecamatan Dolopo dengan Kampung Batiknya dan Kecamatan Kare. Kecamatan Kare merupakan produsen kopi di lereng gunung Wilis.

“Saya berharap bahwa akan ada potensi yang oleh Pak Bupati di-endorse untuk kita usulkan menjadi Desa Devisa,” ujarnya.

Pada Oktober tahun 2021, lanjut Khofifah, baru tiga desa yang sudah disetujui LPEI dan sudah mendapatkan penguatan sebagai Desa Devisa. Ketiga Desa tersebut berada di Kabupaten Gresik, Sidoarjo, dan Banyuwangi.

Kita memang harus hunting terus untuk desa-desa di Jatim yang potensial menjadi Desa Devisa. Pemprov Jatim di sini turun dan melakukan asesmen sendiri, untuk selanjutnya asesmen oleh LPEI Pusat dan penentuannya ada pada LPEI. Dan dua desa di Kabupaten Madiun ini sekiranya telah memenuhi kriteria yang diberikan oleh LPEI, minimal tahun ini ada satu yang masuk,” katanya.

Adapun kriteria untuk Desa Devisa ialahmemiliki produk hasil ciptaan sendiri. Lalu, harus punya keunikan dan punya pasar ekspor.

“Terakhir, harus dilakukan oleh banyak orang di satu desa, dan disertai kelembagaan kelompok yang mendukung. Saya rasa ini sudah memenuhi kriteria itu,” ujarnya.

beras