Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Perempuan dalam Pusaran Perjuangan Bangsa
Pelaksanaan Diskusi Online Peringatan Hari Sumpah Pemuda

Perempuan dalam Pusaran Perjuangan Bangsa



Berita Baru Jatim, Jember – Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda pada hari Kamis tanggal 28 Oktober 2021 lalu, Pusat Studi Gender Universitas Jember (PSG UNEJ) melaksanakan diskusi online via zoom meeting dengan tema “Perempuan Dalam Pusaran Perjuangan Bangsa”.

Rangkaian kegiatan ini dibuka dengan pembacaan teks sumpah pemuda serta pembacaan puisi. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan topik oleh empat pemantik.

Perempuan dalam Pusaran Perjuangan Bangsa
Pemantik Pertama Alvi Maghfiroh

Alvi Maghfiroh, anggota Pusat Studi Gender Universitas Jember, mengawami pembahasannya dari sudut pandang perempuan pemuda dalam konteks sejarah perjuangan bangsa. Perempuan di Indonesia secara umum dipaparkan oleh Isnindiya Ramadhani yang juga merupakan anggota Pusat Studi Gender Universitas Jember, sebagai pemantik kedua.

Perempuan dalam Pusaran Perjuangan Bangsa
Pemantik Kedua Isnindya Ramadhani

Penyampaian materi selanjutnya oleh pemantik yang ketiga yaitu Lukman Wijaya B., S.Sos., M.A (Dosen sosiologi FISIP Universitas Jember) membahas mengenai Sumpah Pemuda, Politik, dan Artikulasi Perempuan dan pemantik yang keempat adalah Gendis Syari, S.IP (Aktivis Perempuan) yang menyampaikan materi Perempuan dalam Gerakan Berbasis Jejaring.

Perempuan dalam Pusaran Perjuangan Bangsa
Pemantik Ketiga Lukman Wijaya B., S.Sos., M.A
Perempuan dalam Pusaran Perjuangan Bangsa
Pemantik Keempat Gendis Syari, S.IP

Melalui momen Sumpah Pemuda, mari kita refleksikan kembali bahwa Putera dan Puteri Indonesia adalah setara dan bisa berjuang, berperan bersama dalam kemajuan bangsa. Perempuan dan feminis tidak tunggal. Gender hanya bagian kecil dalam menganalisis.

Ternyata perempuan dapat berjuang dan melakukan perlawanan melalui cara yang tidak diduga. Sehingga, memahami gerakan perempuan harus dipahami dari konteks. Seperti pembahasan pernikahan dini dapat dilihat dari aspek ekonomi, sosial, bahkan budaya.

Oleh karena itu, mari kita bergerak melalui cara yang diyakini masing-masing. Poin pentingnya adalah manapun perempuan berada harus diakui eksistensinya sehingga dapat memahami kebutuhan perempuan yang ternyata beragam.

beras