Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Peringati Hari HAM Sedunia, Mahasiswa di Gresik Gelar Aksi Tabur Bunga
Peringati Hari HAM Sedunia, Mahasiswa di Gresik Gelar Aksi Tabur Bunga. (Foto: Beritabaru.co/ Ahmad Rifqy)

Peringati Hari HAM Sedunia, Mahasiswa di Gresik Gelar Aksi Tabur Bunga



Berita Baru Jatim, Gresik – Dalam rangka memperingati Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Sedunia, puluhan massa aksi aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Gresik melakukan aksi di Tugu Sentolang Jalan Veteran Kebomas, Gresik.

Dalam aksi tersebut, para demonstran melakukan orasi dan membawa berbagai spanduk bertuliskan tuntutan mereka, dimana penuntasan kasus-kasus pelanggaran HAM masa lalu menjadi salah satu pekerjaan rumah bagi pemerintah saat ini.

Tak hanya itu, para demonstran juga meminta pemerintah mencabut UU Omnibus Law yang dianggap menyengsarakan rakyat. Selanjutnya mereka melakukan aksi tabur bunga di dua makam, batu nisan makam buatan tersebut bertuliskan “RIP HAM”.

“Tabur bunga ini sebagai simbol matinya HAM dan Keadilan di pemerintahan saat ini, karena sampai saat ini kasus erampasan hak dasar rakyat mengenai ekonomi, tanah dan akses pendidikan masih merajalela,” pekik Ilham Arbiansyah Korlap aksi dalam orasinya.

Ilham menilai, di tengah derasnya krisis yang dialami oleh negara, pemerintah justru terus menunjukan
dirinya sebagai boneka dan pelayan yang paling setia bagi kepentingan ekspor kapital dari Imperialisme.

“Alih-alih percepatan investasi atas nama pembangunan, Pemerintah terus memperbarui kebijakan ekonomi agar dapat melayani dan melindungi imperialisme AS dan merampas hak rakyatnya,” katanya.

Pada kesempatan itu, Ilham menilai, upaya pemerintah untuk menggesahkan UU Cipta Kerja juga sebagai bentuk pelanggaran HAM. Sebab, undang-undang itu dianggapnya dapat menyengsarakan rakyat.

“Kami juga menuntut pemerintah mencabut omnibus law dan seluruh peraturan turunannya,” tegas dia.

Aksi berlangsung dengan penjagaan ketat aparat kepolisian, selama berjam-jam melakukan orasi, massa aksi akhirnya 

beras