Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Peringati Hari Kartini dengan Gelar Long Distance Discussion, KOPRI PC PMII Banyuwangi Kecewa dengan Ketua Kaderisasi PB PMII



Berita Baru Jatim, Banyuwangi — Bulan April merupakan bulan bersejarah bagi Indonesia khususnya kaum perempuan. Pasalnya pada bulan tersebut telah lahir sosok pahlawan perempuan pejuang Emansipasi Wanita, Raden Ajeng Kartini. Masih teringat perjuangan beliau dalam kondisi budaya yang masih kuat mengungkung perempuan, beliau memvisualisasikan mimpi dan idenya yang besar bagi peningkatan hidup kaum perempuan.

Dalam rangka menyemarakkan Hari Kartini ditengah keterbatasan dalam berbagai hal akibat pandemi Covid-19, Korps PMII Puteri (KOPRI) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Banyuwangi menyelenggarakan kegiatan diskusi online, Long Distance Discussion (Diskusi Jarak Jauh) via Zoom dengan mengusung tema “Metamorfosa Kartini Era Kini Sebatas Sanggul dan Kebaya, Benarkah?”, pada Selasa (28/4/2020).

Diskusi tersebut dipandu oleh Efina Ekawati, Bendahara KOPRI Cabang Banyuwangi selaku moderator, dengan pemateri I Sahabati Nopa Supensi, Ketua Kaderisasi KOPRI PB PMII dan Pemateri II Sahabati Faiqotul Munawaroh, Ketua Kaderisasi KOPRI PKC PMII Jawa Timur.

Ketua KOPRI PC PMII Banyuwangi, Ainur Rizqiyah mengatakan, tujuan diadakannya Long Distance Discussion adalah sebagai ajang silaturahmi di tengah pandemi Covid-19 dan memberikan pemahaman kepada warga pergerakan khususnya kader putri PMII Banyuwangi untuk lebih produktif dan semangat meneruskan perjuangan R.A. Kartini sebagai perempuan merdeka apapun situasi dan kondisinya.

Diskusi yang berlangsung selama 90 menit ini diikuti oleh kader PMII dari Banyuwangi, Jember, Sampang, Pasuruan, Surabaya, Sumatra Barat dan kabupaten/kota lainnya. Kegiatan ini dibuka oleh Ainur Rizqiyah, Ketua KOPRI PC PMII Banyuwangi sekaligus memberikan pengantar bahwa sebagai warga pergerakan khususnya kader putri sudah seharusnya tetap semangat dan konsisten dalam merawat nilai-nilai perjuangan dari sang pahlawan perempuan pejuang emansipasi wanita, sehingga peringatan 21 April tidak hanya sebatas sanggul dan kebaya.

Ketua kaderisasi KOPRI PKC PMII Jawa Timur, Faiqotul Munawaroh yang akrab disapa Faiq itu menerangkan bahwa perjuangan dan semangat Kartini harus kita contoh dan realisasikan dikehidupan modern dengan berperan di berbagai bidang pemberdayaan untuk mengembangkan potensi, kualitas kader PMII Puteri.

“Perayaan hari Kartini tidak melulu tentang baju adat dan sanggul, esensinya tidak seperti itu. Namun lebih bagaimana kita memperjuangkan pendidikan dan budaya dengan menumpahkannya di tulisan dan merefleksikan dengan aplikasi di berbagai bidang, baik bidang politik, budaya, pendidikan maupun ekonomi.” , terangnya. 

Diskusi via Zoom ini berjalan lancar. Namun sangat disayangkan, Ketua Kaderisasi KOPRI PB PMII, Sahabati Nopa Supensi yang telah menyanggupi sebagai pemateri I tidak nampak sejak awal hingga akhir diskusi tanpa konfirmasi sebelum acara dimulai. Hal ini menimbulkan kekecewaan besar bagi kader PMII yang mengikuti diskusi, khususnya KOPRI PC PMII Banyuwangi sebagai penyelenggara. Besar harapan peserta diskusi, kehadiran ketua kaderisasi KOPRI PB PMII dapat menjawab permasalahan kaderisasi ditengah pandemi Covid-19. Seakan mempermainkan ghirah pergerakan, sebagai ketua kaderisasi merupakan evaluasi besar KOPRI PB PMII. 

“Kami kecewa dengan tindakan Ketua Kaderisasi KOPRI PB PMII yang secara tiba-tiba tidak bisa menjadi Narasumber acara Diskusi Online kami tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu. Dengan sikapnya tersebut, peserta diskusi yang sudah mengikuti merasa kecewa. Diskusi online yang menghadirkan Ketua Kaderisasi KOPRI PKC PMII Jatim dan Ketua Kaderisasi KOPRI PB PMII diharapkan dapat menjadi sarana untuk menemukan solusi bersama atas kaderisasi yang saat ini stagnan karena dampak Covid-19 khususnya untuk kaderisasi KOPRI sendiri.”, tutur Ketua KOPRI PC PMII Banyuwangi, Ainur Rizqiyah.

“Besar harapan kami KOPRI PB PMII tidak semena-mena dalam memenuhi kewajiban dan tanggungjawabnya. Seharusnya jika memang ketua kaderisasi PB PMII selaku pemateri I tidak bisa hadir atau tidak sanggup memenuhi undangan sebagai pemateri, dapat mencari alternatif lain dengan mendelegasikan anggotanya yang ada di kepengurusan,” pungkas Ainur Rizqiyah, yang merupakan mahasiswa Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Kota Malang itu. [*]

beras