Perkuat Kedaulatan Bahasa, Badan Bahasa Teken Kerja Sama dengan Pemerintah Daerah, Akademisi, dan Komunitas Kesusastraan

Berita Baru, Jakarta – Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa memperkuat sinergi lintas sektor dengan menandatangani serangkaian naskah kerja sama bersama berbagai pemangku kepentingan pada Selasa (6/5) di Aula Sasadu, Gedung M. Tabrani, Rawamangun, Jakarta Timur.

Kegiatan ini melibatkan empat pihak strategis: Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Universitas Muhammadiyah Tangerang, dan Himpunan Sarjana-Kesusastraan Indonesia (HISKI). Acara yang mengangkat tema “Sinergi Pemerintah Pusat/Daerah, Akademisi, dan Komunitas Bahasa dan Sastra dalam Penguatan Kedaulatan Bahasa Indonesia” ini dimulai pukul 09.30 WIB dan diawali dengan diskusi panel yang menghadirkan tokoh-tokoh dari masing-masing mitra kerja sama.

Dalam sambutannya, Kepala Badan Bahasa, Hafidz Muksin, menyampaikan pentingnya kolaborasi dalam memperkuat posisi Bahasa Indonesia di tengah arus globalisasi. “Bahasa Indonesia bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga simbol kedaulatan dan identitas bangsa. Untuk itu, pengembangannya memerlukan keterlibatan semua pihak, dari pemerintah hingga komunitas,” ujarnya.

Diskusi panel yang dimoderatori Sekretaris Badan Bahasa menghadirkan lima pembicara utama, yakni Kepala Badan Bahasa, Bupati Tanjung Jabung Barat Anwar Sadat, Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN Alimuddin, Rektor Universitas Muhammadiyah Tangerang H. Desri Arwen, serta Ketua Umum HISKI Novi Anoegrajekti.

Setelah diskusi, acara dilanjutkan dengan penandatanganan empat dokumen kerja sama. Penandatanganan pertama dilakukan antara Badan Bahasa dan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, disusul dengan Otorita IKN, Universitas Muhammadiyah Tangerang, dan HISKI. Setiap sesi ditutup dengan pemberian plakat dan foto bersama sebagai simbol komitmen bersama dalam penguatan ekosistem kebahasaan dan kesastraan nasional.

Kehadiran HISKI, yang diwakili langsung oleh ketua umumnya, Novi Anoegrajekti, menegaskan peran penting komunitas akademik dalam pelestarian serta pengembangan bahasa dan sastra Indonesia.

Acara ditutup menjelang tengah hari dengan sesi foto bersama dan penutup, memperkuat tekad seluruh pihak untuk terus bersinergi dalam menjaga dan mengembangkan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan kebanggaan bangsa.