Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Pilgub Jatim, Begini Hasil Survei Elektabilitas
Khofifah Indar Parawansa. (Foto: Dok. Pemprov Jatim)

Pilgub Jatim, Begini Hasil Survei Elektabilitas



Berita Baru, Surabaya – Lembaga survei Poltracking Indonesia merilis hasil survei elektabilitas calon gubernur (cagub) Jatim dan calon wakil gubernur (cawagub) Jatim 2024 beberapa waktu lalu. Nama Khofifah masih unggul jauh daripada nama-nama lainnya. Menariknya, muncul nama Eri Cahyadi di deretan bursa cagub-cawagub Jatim.

Untuk cagub, sebagai petahana, elektabilitas Khofifah mencapai 39,8 persen. Jaraknya sangat jauh dibandingkan dengan Mensos Tri Rismaharini yang punya elektabilitas sebesar 19,5%. Di peringkat ketiga, justru ada nama Eri Cahyadi dengan elektabilitas 9,6%.

Tidak hanya untuk survei cagub Jatim 2024, nama Eri Cahyadi juga muncul di elektabilitas cawagub Jatim 2024. Eri berada di peringkat ke-2 elektabilitas Cawagub Jatim dengan raihan 13,2%. Eri masih kalah dengan petahana Wagub Jatim, Emil Elestianto Dardak yang meraih elektabilitas sebesar 28%.

Dari elektabilitas itu, Pengamat Politik Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Surokim Abdussalam menilai, ada peluang Khofifah menggandeng Eri Cahyadi sebagai cawagub.

“Saya pikir peluang Khofifah-Eri Cahyadi ada, namun relatif kecil untuk Pilgub 2024, kecuali ada penugasan dari DPP PDIP langsung,” kata Surokim, Senin (27/6/2022).

Ada sejumlah hal yang menurut Surokim bisa mengganjal duet Khofifah-Eri. Salah satunya terkait hubungan Khofifah dengan Tri Rismaharini yang disebut kurang berjalan baik.

“Di PDIP, Eri Cahyadi masih sangat bergantung kepada Risma sebagai mentornya. Relasi Khofifah dan Eri Cahyadi sejauh ini relatif baik dan harmonis. Tetapi, dengan Risma sepertinya pernah dan masih ada kendala. Sementara Eri memiliki ketergantungan tinggi ke Risma,” katanya.

Selain Risma, sosok yang menjadi kunci apakah Eri bisa maju di Pilgub Jatim adalah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Rekom PDIP akan ada di tangan Mega. Dan Mega, menurut Surokim, kemungkinan akan tetap mendengarkan Risma.

“Rekomendasi PDIP untuk Pilgub Jatim jelas rekom utama yang pasti akan melibatkan Megawati dan Mega masih sangat percaya ke Risma. Jika Eri Cahyadi masih ingin punya ruang yang kuat di PDIP, maka loyalitas kepada Risma menjadi kata kunci. Relasi ini yang membuat peluang Eri untuk diduetkan dengan Khofifah relatif kecil,” sambungnya.

Menurut Surokim, masa jabatan Eri Cahyadi di Kota Surabaya masih memasuki usia dua tahun. Ia menilai, untuk saat ini Eri belum tertarik untuk maju ke provinsi dan akan lebih banyak keinginan melanjutkan sebagai wali kota Surabaya dua periode.

Lebih lanjut, Surokim melihat munculnya Eri Cahyadi dalam elektabilitas cagub dan cawagub Jatim karena posisinya sebagai wali kota Surabaya yang menjadi ibu kota provinsi.

“Surabaya menjadi centrum politik di Jawa Timur. Secara geopolitik selalu memberi keuntungan kepada siapa saja yang menjadi kepala daerah Kota Surabaya. Melejitnya Eri menurut saya juga karena berada dalam momentum yang tepat saat pandemi, sehingga peran-peran kepala daerah cukup sentral menjadi panutan dan ditunggu, serta menjadi patron masyarakat,” jelas Surokim.

Sedangkan, Surokom menilai hal yang wajar ketika elektabilitas Khofifah masih tertinggi dalam hal cagub Jatim. Sebagai petahana, Khofifah diuntungkan sebagai gubernur yang saat ini diketahui masyarakat.

“Khofifah muncul sebagai cagub dengan elektabilitas tertinggi di Jatim menurut saya wajar dan tidak terlalu mengejutkan karena posisi beliau saat ini masih aktif sebagai gubernur. Apalagi dalam konteks pandemi, kepala daerah selalu punya panggung dominan karena harus mengeksekusi policy banyak hal,” kata Surokim.

“Selain itu tentu saja kinerja Khofifah yang positif mulai diapresiasi publik dan tidak terlalu banyak pesaing yang muncul sementara ini,” lanjutnya.

Ditanya kemungkinan Eri pindah partai? Surokim punya analisis begini, “Rasanya sulit untuk jangka waktu pendek ini hingga 2024. Risma masih menjadi mentor utama beliau,” tukasnya.

beras