Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Ketua PKC PMII Jatim Abdul Ghoni
Ketua PKC PMII Jatim Abdul Ghoni. (Foto: Beritabaru.co/ Ulfatus Soimah)

PKC PMII Jawa Timur Ancam Laporkan Gatot Nurmantyo atas Pencemaran Nama Baik Organisasi



Berita Baru Jatim, Surabaya — Pada acara Indonesia Lawyers Club (ILC) “IDEOLOGI PKI MASIH HIDUP?” Selasa 29 September 2020 kemarin, Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menyebutkan bahwa salah satu ketua organisasi mahasiswa yakni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jawa Timur telah menerima uang berjumlah 16 juta rupiah.

Ketua Pengurus Koordinator Cabang PMII Jawa Timur, Abdul Ghoni menyayangkan pernyataan serampangan Gatot Nurmantyo, ia mengatakan bahwa PKC PMII Jawa Timur tidak terlibat dan belum menyatakan sikap apa-apa atas berdirinya Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) dan juga tidak ada kaitan apapun dengan acara-acara KAMI di Jawa Timur.

“Ini jelas pernyataan konyol dan tidak berdasar, kami ini lembaga yang terstruktur rapi, kami bergerak dengan kajian kritis dan analisis detail, tidak pernah ada gerakan bermotif ekonomi sebagaimana disampaikan Jenderal Gatot itu, nah perihal isu deklarasi KAMI ini PMII Jawa Timur tidak bergerak sama sekali dan merasa tidak memiliki interest apapun dengan Jenderal Gatot dan rekan-rekannya di KAMI kok tiba-tiba kami dituduh terima uang,” tegas pemuda asli Sampang ini, Kamis (1/10).

“Silahkan bermanuver politik apapun tapi harus sesuai relnya, jangan sampai melewati batas dan menyeret nama lembaga dengan tuduhan tanpa dasar,” tandas Ghoni.

Ia juga berpendapat bahwa baiknya kontestasi politik dijalankan di atas rel etik. Sebab menurutnya, apabila berpendapat sudah melampaui etik tersebut sudah masuk ranah hukum, karena sudah mencatut dan menyudutkan organisasi.

“Maka jelas kami akan bertindak tegas dan melanjutkan ini ke ranah hukum kecuali ada itikad baik dari yang bersangkutan untuk mengklarifikasi pernyataannya tersebut,” ungkapnya.

Terakhir, Abdul Ghoni memberikan sedikit pandangannya perihal Kesatuan Aksi Penyelamat Indonesia (KAMI) yang akhir-akhir ini membuat polemik di tengah pandemi Covid-19.

“Baiknya memang kegiatan-kegiatan KAMI sebagai suatu gerakan politik harus bisa memperhatikan bahwa dalam situasi pandemi ini terlalu riskan apabila terus menerus mengumpulkan massa besar dalam satu tempat, PMII Jatim konsisten perihal Covid-19 ini pun PMII Jatim juga menyampaikan hal yang sama dalam perjuangan penundaan Pilkada serentak jadi bukan sentimen pada KAMI saja.” pungkasnya.

Seperti diketahui sebelumnya, pada Senin (28/9) Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Jatim menggelar acara Silaturahim Akbar yang dihadiri deklarator KAMI, Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang berlangsung di Gedung Juang 45, Surabaya dibubarkan oleh Polda Jatim.

beras