Podcast Alat Propaganda Baru Berdakwah

Opini — Podcast adalah aplikasi luncuran dari Apple, bahasa Podcast berasal dari kata iPod dan Broadcasting, yang berarti aplikasi siaran yang berbasis audio. Pada mulanya aplikasi ini hanya bisa diakses di platform Apple, namun hari ini sudah bisa diakses di platform lain secara online.

Di kota-kota besar Podcast banyak digandrungi oleh kaum milenial, mungkin karena aplikasi ini bisa digunakan dalam keadaan santai, seperti olahraga, memasak, ngepel, atau bahkan ketika rebahan di kamar. Podcast menawarkan kenyamanan bagi penggunanya yang jauh berbeda dengan Youtube, Instagram, Facebook dan Twitter.

Tidak heran apabila gerakan dakwah ala ustadz termehek-termehek itu memilih aplikasi Podcast sebagai alat propaganda dakwah yang masif untuk meracuni otak milenial dengan doktrin agama lewat audio-audio ceramahnya.

Ketika kita melacak gerakan mereka di Top Podcast di Platform Spotify, Kajian Hanan Attaki berada di urutan 9 disusul oleh Muzammil Hasballah, Kajian Ustadz Abdul Somad, Pengen Bahagia, Kajian Ustadz Khalid Basalamah dan Kajian Hijrah.

Sementara, kelompok dakwah islam moderat masih nyaman di platform lain. Podcast belum menjadi prioritas, hanya satu Podcast dakwah islam moderat yakni Ngaji Gus Baha.

Menurut data yang dirilis oleh DailySocial.id tentang Podcast User Reseach pada tahun 2018, pengguna Podcast itu mayoritas berada di pulau Jawa dan pendengarnya sebanyak 42,12 persen berusia 20-25 tahun diikuti usia 26-29 tahun sebanyak 25,52 persen.

Tantangan pemuda islam moderat selain harus menjadi benteng pertahanan kebangsaan juga harus menangkal narasi-narasi sampah virtual mereka yang disengaja diternak oleh gerakan ekstrim kanan. Disisi lain birokrasi kita korup, dan isu ketidakadilan masih sering terjadi di masyarakat, lantas apa yang harus dilakukan oleh kaum muda islam moderat?, tidak ada cara lagi selain menjadi oase di tengah keringnya spiritual kaum milenial untuk membangun genarasi muda yang mempunyai wawasan kebangsaan yang kuat dan pemahaman islam yang benar.