Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Produksi Tembakau di Lumajang Meningkat Pesat, DBHCHT Capai Rp 32 Miliar
Dok. Satpol PP Lumajang

Produksi Tembakau di Lumajang Meningkat Pesat, DBHCHT Capai Rp 32 Miliar



Beirta Baru, Lumajang – Lumajang, Produksi tembakau di Kabupaten Lumajang mengalami peningkatan siginifikan pada tahun 2023. Sampai akhir Agustus 2023, jumlah produksi tembakau di Kabupaten Lumajang sudah mencapai 1.000 ton.

Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Lumajang, Dwi Nurcahyo mengatakan, produksi tembakau di kota pisang diperkirakan bisa lebih dari 1.333 ton.

Hasil itu tersebar di 889 hektar lahan yang ada di Kabupaten Lumajang. Produksi terbanyak ada di Kecamatan Tempeh dan Kecamatan Pasirian.

“Perkiraan kami per hektarnya itu bisa menghasilkan 1,5 ton tembakau kering, jadi kalau 889 hektar perkiraan kami produksi tahun ini bisa mencapai 1.333 ton”, kata Dwi di Lumajang.

Dwi menambahkan, meningkatnya hasil tembakau ini turut mengangkay besaran dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) yang diterima Pemerintah Kabupaten Lumajang.

Tahun 2023, Kabupaten Lumajang menerima DBHCHT sebesar Rp 32 miliar. Jumlah itu didapat berdasarkan hasil penjualan cukai tembakau tahun 2022.

“Tahun ini ada Rp 32 miliar, ini dari hasil 2022, jadi kalau tahun ini meningkat, maka tahun depan DBHCHT kita akan ikut meningkat,” tambahnya.

Hasil budidaya tembakau di Lumajang dibagi dalam tiga varietas. Pertama, tembakau rajangan kasturi, kedua tembakau rajangan White Burley, dan terakhir rajangan lokal.

Dwi berharap, cuaca di Kabupaten Lumajang bersahabat dan tidak ada hujan. Pasalnya, bagi petani tembakau, musim kemarau adalah berkah untuk membuat panennya maksimal.

“Justru saat musim kemarau kualitas tembakau kita (Lumajang) sangat bagus, soalnya pasca panen ini proses penjemuran tembakau yang telah dirajang (mencapai kualitas) maksimal,” pungkasnya.

Selempangku
beras