Puisi Diponegoro Chairil Anwar
Puisi – Puisi Diponegoro Chairil Anwar ditulis pada tahun 1943 silam. Puisi tersebut menggambarkan keberanian sosok pangeran di masa penjajahan dalam merebut kemerdekaan.
Puisi Diponegoro Chairil Anwar merupakan ungkapan kekaguman Chairil terhadap semangat, kegigihan dan pantang menyerah pangeran Diponegoro demi tanah air Indonesia.
Pangeran Diponegoro lahir di Yogyakarta Hadiningrat, 11 November 1785. Ia merupakan anak dari Sultan Hamengku Buwana III.
Berikut Puisi Diponegoro Chairil Anwar
Diponegoro
Di masa pembangunan ini…
Tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api..
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali….
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati…
MAJU…
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu….
Sekali berarti
Sudah itu mati….
MAJU…
Bagimu Negeri
Menyediakan api….
Punah di atas menghamba…
Binasa di atas ditindas…
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai…
Jika hidup harus merasai…
Maju…
Serbu…
Serang…
Terjang…
(Februari 1943).
Demikian naskah puisi Diponegoro Chairil Anwar.