Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Puisi Senja di Pelabuhan Kecil karya Chairil Anwar

Puisi Senja di Pelabuhan Kecil karya Chairil Anwar



Puisi Chairil Anwar dilahirkan di Medan, Sumatera Utara 26 Juli 1922 dan meninggal di Jakarta pada 28 April 1949.

Chairil Anwar dikenal sebagai pelopor angkatan 45. Namun, puisi-puisi Chairil tidak hanya berisi puisi tentang semangat melawan penjajahan dan ketidakadilan tetapi juga tentang cinta kasih yang mendalam. Tidak terkecuali puisi Senja di Pelabuhan Kecil.

Dalam puisi Senja di Pelabuhan Kecil tampak jelas tergambarkan bagaimana ungkapan perasaan seorang penyair melalui kata-kata indah dan penuh makna.

Berikut puisi Senja di Pelabuhan Kecil

Senja di Pelabuhan Kecil

Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita tiang serta temali.
Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut.

Gerimis mempercepat kelam.
Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.

Tiada lagi. Aku sendiri.
Berjalan menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap

(Chairil Anwar,1946).

beras