Pungli dan Pemalakan di Silo, Dandim 0824 Jember: Kelompok Preman Diberantas
Berita Baru, Jember – TNI mendukung pemberantasan kelompok preman yang meresahkan warga di Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Di lain pihak, TNI mendorong agar warga yang sempat berkonflik dan resah untuk duduk bersama.
Dukungan ini disampaikan Komandan Distrik Militer 0824 Letnan Kolonel Infantri Batara C. Pangaribuan, dalam rapat koordinasi penyelesaian konflik masyarakat Mulyorejo dan Banyuanyar, di Pendapa Wahyawibawagraha, Jember, Senin (8/8/2022). Rapat itu dipimpin langsung Gubernur Khofifah Indar Parawansa.
Rapat digelar menyusul terjadinya pembakaran sejumlah rumah dan kendaraan di Mulyorejo oleh massa sepanjang 3 Juli hingga 5 Agustus 2022. Belakangan polisi berhasil mengungkap, bahwa sebagian besar pelaku adalah warga Banyuanyar yang merasa marah karena menjadi korban pemerasan preman Mulyorejo. Mulyorejo dan Banyuanyar memang berbatasan, dan sebagian warga dua desa tersebut adalah petani kopi di lahan milik Perhutani.
“Kami setuju dan mendorong agar kelompok preman ini segera diberantas, karena dari awal kami sudah memonitor kelompok ini yang menjadi salah satu penyebab utama. Masyarakat sudah resah dan membuat mereka bergerak. Kelompok preman ini harus kita selesaikan,” kata Pangaribuan.
Pangaribuan juga menyarankan Perhutani agar bersikap tegas dalam menentukan wilayah yang menjadi tanggung jawab Kabupaten Jember dan wilayah yang menjadi tanggung jawab Kabupaten Banyuwangi.
“Sehingga masyarakat bisa bekerja tanpa kekhawatiran. Perlu ada penegasan, kalau itu wilayah Kabupaten Jember, apakah masyarakat Banyuwangi boleh di sana atau tidak,” katanya. Dia meminta kepada semua pihak mewaspadai adanya hasutan dari kelompok-kelompok lain yang memperbesar konflik.
Sementara itu Camat Silo Joni Pelita Kurniawansah sudah langsung mendekati masyarakat Dusun Patungrejo dan Dampikrejo di Mulyorejo begitu terjadi aksi pembakaran pertama, 3 Juli 2022. “Kami meminta masyarakat tidak bertindak anarkis,” katanya.
Bersama kepolisian sektor, Koramil, Satuan Polisi Pamong Praja, pemerintah kecamatan membentuk tim bersama. “Kami juga membentuk tim pengamanan swakarsa dan sudah berjalan. Alhamdulillah,” kata Joni.
Ada tiga titik pengamanan yakni di Dampikrejo, Patungrejo, dan sisi utara jalur kawasan Kalibaru. Situasi saat ini sudah aman. Joni menyebutkan masyarakat sudah melakukan aktivitas seperti biasanya.
“Sudah tidak ada rasa takut,” tegas Joni.